Temuan Polisi: Taufik Bulaga Galang Dana Lewat Kotak Amal di Minimarket untuk Danai Aksi Terornya

JAKARTA, BUKAMATA - Sebuah fakta baru diungkap aparat kepolisian. Itu setelah gembong Jamaah Islamiyah (JI), Taufik Bulaga alias Upik Lawanga, ahli perakit bom yang meledakkan Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton dibekuk.

Ternyata, sejumlah kegiatan dalam rangka mendukung aksi terornya, dikumpulkan dari kotak amal yang disebar di beberapa minimarket di Indonesia. Itu diungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Awi Setiyono.

Menurut Awi, JI memiliki bidang Tholiah. Tugasnya untuk pengamanan orang dan aset. Divisi inilah yang membantu Upik Lawanga melarikan diri dari Poso pada tahun 2007. Jalurnya, dari Poso ke Makassar. Terus ke Surabaya, Solo, hingga menetap di Lampung.

"Polri juga menemukan bahwa JI memiliki sejumlah dukungan dana yang besar, di mana dana ini bersumber dari badan usaha milik perorangan, atau milik anggota JI sendiri. Dan penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan, terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," imbuh Awi.

Dana-dana ini imbuh Awi, digunakan oleh JI untuk operasi memberangkatkan para teroris ke Syiria, dalam rangka pelatihan militer dan taktik teror, gaji rutin para pimpinan Markaziyah JI, serta pembelian persenjataan dan bahan peledak yang akan digunakan untuk amaliyah/jihad organisasi JI.

Terkait itu, PPP menilai tindakan itu atas pemahaman agama yang keliru. Itu disebutkan Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha.

"Tergantung pada sisi mana dan siapa yang memandangnya. Mungkin bagi terorisme, kotak amal bisa saja dianggap dia untuk membantu tindakan terorisnya," kata Tamliha, Rabu, 2 Desember 2020.

Anggota Komisi I DPR RI ini menegaskan, tetap saja pemahaman penggunaan dana kotak amal untuk terorisme oleh Jamaah Islamiyah atau JI jelas keliru.

"Inilah pemahaman agama yang keliru sehingga perlu diberikan pemahaman agama yang kaffah (menyeluruh)," tegasnya.