
Pemilik Kos Ganti Gembok, Pemulung, Istri dan Bayinya Tidur di Gerobak
Andika, istri dan anaknya telantar. Pemilik kos menggembok kamarnya, karena menunggak sewa kontrakan.
SAMARINDA, BUKAMATA - Jumat, 21 Agustus 2020. Rasa lelah masih membayang di wajah Andika Pratama (35). Saat dia memarkir gerobaknya. Dia dan istrinya Yanti (32), serta bayinya berusia sebulan, Muhammad Aditya Pratama, baru datang dari mencari uang Rp350 ribu, untuk membayar kontrakan. Namun nihil.

Dia bermaksud pulang istirahat, ketika mendapati gembok kamarnya masih baru. Dia mencoba mencocokkan kunci. Ternyata tak bisa. Pemilik kontrakan meminta Andika membayar kontarakan dulu baru bisa masuk.
Karena tak punya uang, suami istri asal Samarinda dan bayinya yang masih berusia satu bulan itu, terpaksa tidur di pinggir jalan di atas gerobak sampah.
“Pemiliknya bilang bayar dulu baru bisa masuk. Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk,” terang dia.
Pekerjaan sebagai pemulung, membuat Andika ngos-ngosan membayar kontrakan. Penghasilannya hanya cukup untuk makan.
Untuk menahan dingin dan hujan, Andika menggunakan alas dari baliho.
“Satu (baliho) buat alas dalam gerobak dan satunya buat tutup bagian atas agar tak panas dan kehujanan,” ungkap Andika, Kamis (3/9/2020).
Lalu, selama hidup di jalan, Andika membawa keluarganya bekerja mencari plastik. Uang hasil memulung itu dia gunakan untuk makan.
“Kalau bayi masih minum air susu ibu (ASI). Hanya kasihan saat hujan sering kedinginan,” jelasnya.
Lalu, pada Kamis (3/9/2020) malam, seorang warga menemui Andika dan istrinya. Warga tersebut memotret dan mengunggah fotonya di media sosial.
Kemudian, sekitar pukul 01.00 Wita dini hari datang tim relawan di Kota Samarinda. Mereka mengevakuasi Andika sekeluarga ke rumah singgah di Jalan dr Soetomo, Gang 4.
Kini, di rumah singgah, Aditya, istri dan bayinya sedang tidur beralaskan kasur empuk dan selimut.
Koordinator Relawan Sedekah Mandiri Samarinda, Arisna Setiawati mengatakan, rumah singgah itu memang disiapkan bagi mereka yang membutuhkan.
“Di rumah ini memang disiapkan oleh relawan untuk tempat tinggal mereka yang telantar,” tutur Arisna.
Arisna juga bilang, pihaknya siap mendatangi pemilik kos dan berencana melunasi tunggakan indekos Andika.
Andika sendiri mengakui ingin mencari pekerjaan. Setelah menikah dengan Yanti tahun 2018, Andika mengaku sempat bekerja sebagai buruh angkut kepiting di Tarakan, Kalimantan Utara.
Namun, setelah dua tahun di sana, Andika bersama istri memutuskan kembali ke Samarinda. Andika memang warga asal Samarinda.
Setelah kembali ke Samarinda, dirinya sudah berusaha mencari kerja, tetapi belum didapat. Akhirnya, dia bekerja sebagai pemulung.
“Kalau ada kerjaan lain saya mau. Jadi sopir juga bisa,” harapnya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47