Banyak Pihak Kritisi 400 Tim Bayangan Kemendikbud Ristekdikti, Ketua Aptisi :Ini Dosa Besar Bang Nadiem

BUKAMATA - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) melayangkan kritis tegas terhadap tim bentukan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan pendidikan Tinggi Nadiem Makarim. 

Tim yang disebut Nadiem sebagai shadow organisation ini berisi 400 orang personel. 

Ketua Aptisi Pusat, Prof Budi Djatmiko mengatakan bahwa Menteri Nadiem perlu menjelaskan kepada khalayak luas mengenai tugas dan tanggung jawab sumber daya manusia ahli tersebut. Jika tidak, Aptisi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyelidiki seluk beluk pendanaan terhadap tim bayangan tersebut. 

Prof Budi menyatakan, kehadiran tim bayangan tersebut bakal tumpang tindih dengan tugas dan tupoksi dirjen dan jajarannya. 

"Kami terkejut. Bagaimana dengan tugas dirjen, direktur dan tupoksinya dalam kementerian. Perlu ditanyakan penggajian dan sistem kerjanya, " kata Prof Budi. 

Prof Budi melanjutkan bahwa, Menteri Nadiem harus menjelaskan secara terbuka pertanggung jawaban terhadap penggajian tim bayangan tersebut apalagi informasi tersebut telah viral di masyarakat.

"Harus menjelaskan ke masyarakat karena sudah viral. Masyarakat harus tahu betul mereka mau mengerjakan apa? Bagaimana roadmap perguruan tinggi kita. Kalau tidak ini menjadi dosa besar, " kata Prof Budi. 

Prof Budi bahkan terang-terangan menyebutkan bahwa kehadiran tim bayangan ini akan membebani anggaran kementerian. 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih juga merespons anggota tim bayangan atau shadow organization yang diungkapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim di forum PBB.

Dia menilai, apa yang disampaikan Nadiem terkait 400 anggota tim bayangan merendahkan sumber daya manusia (SDM) Kemendikbud Ristek.

"Frasa/term 'shadow organization' atau tim bayangan Nadiem di forum PBB sangat berlebihan dan merendahkan SDM di Kemendikbud Ristek, sehingga perlu ada penjelasan resmi ke Komisi X, terkait peran, fungsi, dan anggarannya dalam SOTK Kemendikbud Ristek," kata dia melansir laman DPR, Rabu (28/9/2022).

Politisi PKS ini menilai, secara internal Kemendikbud Ristek, dalam hal ini Inspektorat, perlu mengaudit sejauh mana sistem kerja dan peran tim shadow organization Menteri Nadiem, terutama dalam penggunaan dan pertanggung jawaban anggaran.

Sebab dalam statement Menteri Nadiem, ketua tim bayangan setara dengan Direktur Jenderal (Dirjen).

"Dalam konteks akselerasi transformasi teknologi dalam dunia pendidikan, Komisi X dalam posisi selalu mendukung. Hanya saja perlu 'roadmap' yang jelas karena kebijakan pendidikan menyangkut masa depan bangsa, penggunaan teknologi adalah tools daya dukungnya," jelas Fikri.