Rekonstruksi Adegan Pembunuhan Najamuddin Sewang, Dari Santet Hingga Pakai Uang Negara
Melalui reka adegan yang digelar Polda Sulsel terhadap kasus yang sempat viral ini, ditemukan sejumlah fakta mencengangkan. Rekonstruksi kejadian kasus ini sudah berlangsung selama 2 hari sejak Kamis hingga Jumat (19-20/5/2022).
MAKASSAR,BUKAMATA - Kisah cinta segitiga terlarang yang menjerat Iqbal Asnan hingga menjadi dalang dari sebuah pembunuhan terhadap Najamuddin Sewang menyimpan banyak cerita miris dan sulit diterima nalar .Latar belakang pelaku yang merupakan seorang terpelajar dan memiliki jabatan dan karir cemerlang seolah-olah terbakar habis oleh api cemburu buta.

Melalui reka adegan yang digelar Polda Sulsel terhadap kasus yang sempat viral ini, ditemukan sejumlah fakta mencengangkan. Rekonstruksi kejadian kasus ini sudah berlangsung selama 2 hari sejak Kamis hingga Jumat (19-20/5/2022). Sejumlah lokasi disamnbangi guna melakukan reka adegan. Berikut sejumlah informasi berhasil bukamatanews.id rangkum dari proses rekonstruksi tersebut.
Gunakan Ilmu Hitam
Pada hari pertama rekonstruksi, adegan yang menarik perhatian adalah adegan lempar telur santet. iqbal Asnan mengirim santet melalui perantara tersangka Muhammad Asri. Asri menjadi 'eksekutor' santet bersama seorang saksi bernama Sahabuddin.
berdasarkan adegan rekostruksi, kejadian tersebut terjadi di kediaman korban di Residence Alauddin Blok K, Jalan Sultan Alauddin. Asri dan Sahabuddin berboncengan motor melintasi jalan depan rumah korban,. Mereka membawa "kiriman" santet dari Iqbal.
Sahabuddin bertindak sebagai orang yang mengendarai motor. Kemudian tersangka Asri yang dibonceng terlihat melempar botol berisi air minum ke dalam teras rumah korban.
Setelah pelemparan air keduanya bertukar posisi, Asri mengambil alih untuk mengendarai yang motor dan giliran Sahabuddin yang duduk di belakang dan melemparkan sebutir telur ke dalam teras rumah korban.
Selanjutnya keduanya meninggalkan rumah korban. Namun, upaya santet ini tak mempan untuk membunuh korban.
'Bayar' Eksekutor Pakai Uang Negara
Meski pada pers konferens beberapa waktu alu, tersangka eksekutor penembakan melolak jika disebut dibayar oleh Iqbal Asnan untuk melakukan pembunuhan, faktanya,berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka yang mengatakan mantan Kasatpol PP tersebut menyerahkan uang Rp20 juta di ruangannya ke tersangka Asri, yang merupakan ajudan pribadi Iqbal.
Iqbal Asnan mengatakan uang tersebut digunakan untuk biaya operasional Satpol PP, nyatanya diberikan kepada seorang anggota polisi bernama Sulaiman, yang kini statusnya juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Setelah memberikan uang Rp20 juta. Iqbal kembali memerintahkan Asri untuk menghubungi Sulaiman. Asri diminta untuk menunjukkan alamat rumah korban di Jalan Sultan Alauddin.
Tersangka Asri kemudian menemui tersangka lainnya yakni Chaerul Akmal di Masjid Brimob Pa'baeng-baeng dan memperkenalkan dirinya jika ia teman dari tersangka Sulaiman.
Sekitar pukul 20.00 WITA, Sulaiman datang. Mereka kemudian berboncengan menuju ke arah rumah korban di Jalan Sultan Alauddin.
Selepas minum kopi bersama, tersangka Asri, Sulaiman dan Chaerul menuju ke rumah Iqbal Asnan di Jalan Kumala. Asri kemudian menyerahkan uang Rp20 juta tersebut ke Sulaiman.
Eksekutor Brimob Menyamar Jadi Ojol
Saat melancarkan aksinya, Oknum anggota Brimob Polda Sulsel Chaerul Akmal menyamar menjadi seorang driver Ojek Online. Dia berkamuflase dibalik jaket kuning milik salah satu perushaan ojek online. Usai menembak Najamuddin dijalan metro tanjung bunga, Chaerul Akmal kabur ke arah Tanggul Patompo, Kota Makassar . Dia berusaha menghilangkan jejak dengan membuang jaket yang merupakan barang bukti. Bersama jaket kuning, Chaerul juga membuang selongsong peluru miliknya.
Kendati demikian, Chaerul tetap menyimpan senjata api yang digunakannya saat mengeksekusi korban. Senjata api ini disita polisi sebagai barang bukti di kemudian hari.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
