
Jelang Perhelatan Akbar Gau Maraja, GM Geopark Maros Pangkep Perkenalkan Lukisan Dinding Gua Tertua di Dunia di Hadapan Perwakilan 30 Negara
Saat ini, kawasan Taman Arkeologi Leang Leang dan beberapa kawasan gua sedang menuju pengusulan sebagai World Heritage atau Warisan Dunia.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS - General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep UNESCO, Dedy Irfan Bachri, memanfaatkan momentum International Intensive Course, yang diselenggarakan UNESCO, di Lesvos Island, Yunani, 20 - 29 Juni 2025, untuk memperkenalkan lukisan dinding gua tertua di dunia, yang merupakan peninggalan prasejarah.

Di hadapan 55 delegasi dari 30 negara yang mengikuti intensive course tersebut, Dedy menyampaikan bahwa lukisan dinding gua Leang-Leang di Kabupaten Maros, Sulsel, merupakan bukti sejarah peradaban manusia purba yang sangat penting.
Lukisan-lukisan ini, yang diperkirakan berusia puluhan ribu tahun tersebut, menggambarkan berbagai macam subjek, termasuk cap tangan manusia dan gambar hewan seperti babi rusa. Lukisan-lukisan ini tidak hanya memberikan gambaran tentang kehidupan dan kepercayaan manusia purba, tetapi juga menunjukkan kemampuan artistik dan simbolik mereka yang luar biasa sejak masa lalu.
"Dan saat ini, kawasan Taman Arkeologi Leang Leang dan beberapa kawasan gua sedang menuju pengusulan sebagai World Heritage atau Warisan Dunia," kata Dedy, Selasa, 1 Juli 2025.
Leang-Leang Maros sebagai Gerbang Peradaban Manusia Purba Dunia akan dikupas tuntas pada perhelatan budaya terakbar tahun ini di Sulsel, yakni International Conference Gau Maraja, yang akan dilaksanakan di Kabupaten Maros, 3 - 5 Juli 2025. Sejumlah pembicara yang dijadwalkan hadir, diantaranya Prof Campbell Macknight dari Australian National University, Prof Maxime Aubert dari Griffith University, Australia, serta Dr Noel Hidalga Tan dari ASEAN SCCD.
Dedy yang merupakan Vice Chairman Indonesian Geopark Network juga akan hadir membawakan materi pada 5 Juli 2025. Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, serta Bupati Maros Chaidir Syam juga dijadwalkan hadir pada acara ini.
Untuk diketahui, Maros memiliki warisan prasejarah terbaik di dunia. Hal ini ditandai dengan keberadaan situs arkeologi yang beragam, gugusan karst yang luas, gua hunian manusia purba ratusan jumlahnya, dan berbagai jenis tinggalan artefak.
Warisan prasejarah Maros juga memiliki keunggulan antara lain, gambar cadas tertua di dunia (51.200 tyl), liontin purba dari tulang jari kuskus (22.000 tyl), portable art, rangka manusia ‘Besse’ ber-DNA Denisovan bertarikh 7200 tyl.
Potensi karst dan gua-gua prasejarah Maros tersebut kemudian menjadi dasar bagi UNESCO dalam menetapkannya sebagai Prehistoric Cave Area sejak 2009, Global Geopark & Biosfer Reserve 2023.
(*)
News Feed
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
Berita Populer
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45
23 Oktober 2025 11:42
23 Oktober 2025 12:51