Redaksi
Redaksi

Kamis, 03 Juli 2025 22:38

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon didampingi Bupati Maros, Kamis (3/7/2025) pada Pameran Bilah Pusaka dalam rangkaian Festival Gau Maraja Leang-Leang
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon didampingi Bupati Maros, Kamis (3/7/2025) pada Pameran Bilah Pusaka dalam rangkaian Festival Gau Maraja Leang-Leang

Keris Presiden Prabowo Subianto Dipamerkan di Festival Gau Maraja dalam Rangka Hari Jadi ke-66 Maros

Bupati Maros, AS Chaidir Syam, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Kebudayaan dalam kegiatan ini. Ia berharap pameran tersebut menjadi ruang edukasi sekaligus wahana pelestarian budaya bagi generasi muda.

MAROS, BUKAMATANEWS - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, resmi membuka Pameran Bilah Pusaka dalam rangkaian Festival Gau Maraja Leang-Leang di Baruga A dan B Kantor Bupati Maros, Kamis (3/7/2025). Pameran ini menghadirkan koleksi pusaka dari berbagai daerah di Sulawesi, termasuk satu keris milik Presiden RI Prabowo Subianto.

Pembukaan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Fadli Zon bersama Bupati Maros AS Chaidir Syam, Wakil Bupati Muetazim Mansyur, serta sejumlah tokoh budaya dan kolektor bilah pusaka.

“Saya mengapresiasi pameran ini karena memperkuat literasi budaya masyarakat, apalagi diselenggarakan bertepatan dengan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros,” kata Fadli dalam sambutannya.

Ia menegaskan, keris dan badik tidak hanya dipandang sebagai senjata, melainkan warisan budaya takbenda yang sarat nilai sejarah dan filosofi. Sejak diakui UNESCO pada 2005, keris semakin diakui dunia sebagai simbol jati diri bangsa Indonesia.

Fadli juga menyoroti peran penting keris Bugis dan Makassar dalam lintasan sejarah Nusantara.

“Di era Majapahit, keris Bugis dan Makassar sangat dominan. Keris Makassar bahkan menyebar hingga Nusa Tenggara Timur dan Maluku, sementara keris Bugis turut memengaruhi budaya di Kalimantan dan Sumatra,” jelasnya.

Secara khusus, ia menggarisbawahi keunikan ragam badik khas Maros, yang memiliki tujuh hingga sembilan bentuk berbeda, masing-masing dengan makna simbolik tersendiri.

Pada kesempatan tersebut, Fadli juga memamerkan lima bilah koleksi pribadinya, sementara satu keris yang ditampilkan berasal dari koleksi Presiden Prabowo.

“Banyak kolektor lokal yang luar biasa, mulai dari Makassar, Bone, hingga kerajaan-kerajaan lama. Beberapa keris yang dipamerkan bahkan berusia ratusan tahun,” ungkapnya.

Pameran ini juga menampilkan pusaka keramat milik kerajaan adat Sulawesi Selatan, termasuk Raja Turikale dan Raja Marusu. Menariknya, keris dari Sumbawa pun ikut dipajang karena memiliki karakter dan bentuk yang mirip dengan keris Sulawesi.

Bupati Maros, AS Chaidir Syam, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Kebudayaan dalam kegiatan ini. Ia berharap pameran tersebut menjadi ruang edukasi sekaligus wahana pelestarian budaya bagi generasi muda.

“Kami ingin kegiatan ini tidak sekadar pameran, tetapi juga menjadi ruang belajar sejarah dan penguatan jati diri,” ujarnya.

Selain membuka pameran bilah pusaka, Menbud Fadli Zon juga menyempatkan diri mengunjungi Pameran Gerbang Peradaban Awal yang menampilkan koleksi manusia purba dan artefak prasejarah, sebagai bagian dari Festival Gau Maraja Leang-Leang yang digelar setiap tahun.

#Hari Jadi ke-66 Maros #Gau Maraja #Bupati Chaidir Syam