Tipikor Polres Jeneponto Limpahkan Kepala Desa Tersangka Korupsi Aset ke Kejaksaan
22 Oktober 2025 23:48
Sebagai informasi, metode yang digunakan Kemenag untuk menentukan 1 Dzulhijjah 1446 H adalah rukyat hilal dengan kriteria baru MABIMS, yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah/2025 Masehi. Hal ini akan turut menentukan kapan Hari Raya Iduladha 1446 H, beserta hari penting lainnya seperti puasa Arafah.
Sidang Isbat yang digelar Selasa, 27 Mei 2025, resmi menetapkan Hari Raya Iduladha atau 10 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 6 Juni 2025. Pengumuman mengenai keputusan hasil sidang isbat Idul Adha 1446 H disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar.
"Maka kita bisa menyimpulkan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu 28 Mei 2025. Sehingga 10 Dzulhijjah atau Idul Adha bertepatan pada 6 Juni 2025," kata Nasaruddin dalam konferensi pers hasil Sidang Isbat di Kementerian Agama.
Sebagai informasi, metode yang digunakan Kemenag untuk menentukan 1 Dzulhijjah 1446 H adalah rukyat hilal dengan kriteria baru MABIMS, yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
Jika hilal memenuhi kriteria ini dan terlihat di titik-titik pemantauan, maka keesokan harinya akan ditetapkan sebagai 1 Dzulhijjah 1446 H. Jika tidak terlihat, maka bulan Dzulqaidah digenapkan menjadi 30 hari.
Hilal Belum Terlihat di Makassar
Sebelumnya, Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV, Badan Hisab Rukyat (BHR), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Pengadilan Agama Makassar dan sejumlah Lembaga Pemantau dari Ormas Islam dan Perguruan Tinggi Islam di Sulsel serta stakeholder lainnya termasuk Pemprov Sulsel melakukan rukyatul hilal penentuan 1 Dzulhijjah 1446 hijriah.
"Penentuan 1 Dzulhijjah ini kemudian menjadi tolak ukur menetapkan waktu pelaksanaan Hari Raya Iduladha 1446 H di Wilayah Indonesia. Kita semua berharap Idul Adha kali ini bisa bersamaan kembali sebagaimana Idulfitri kemarin," ucap Kakanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid usai pelaksanaan Rukyatul Hilal di Apartemen Delf Kawasan CPI Kota Makassar, Selasa, 27 Mei 2025.
Menurut BMKG Makassar dan BHR Sulsel bahwa data astronomi saat ini dimana lintang tempat 5°08’59” S, bujur tempat 119°23’39” T, sementara hasil perhitungan pada 27 Mei 2025 ini matahari terbenam pada pukul 17.55 Wita.
Sementara tinggi hilal berada di angka 1°31’39,3″, sementara itu di Aceh tinggi hilal itu 3°12’17”.
Berdasarkan data tersebut, untuk sementara, Kemenag Sulsel memprediksi pada 1 Dzulhijjah jatuh pada 28 Mei 2025 dan tanggal 10 Dzulhijjah atau hari Idul Adha itu jatuh pada, Jumat, 6 Juni 2025.
Selain Rukyatul Hilal, di waktu yang hampir bersamaan, Kanwil Kemenag Sulsel melalui Bidang Urusan Agama Islam juga melaksanakan Istiwa A'zam atau Rasydul Kiblah yang dipandu oleh DR.Rasywan, M.Ag Dosen Falak Ilmu Falak UIN Alauddin Makassar.
Fenomena ini terjadi ketika matahari berada tepat di atas Ka'bah, sehingga bayangan benda tegak lurus akan menunjukkan arah kiblat yang akurat. Masyarakat dapat mengecek kembali arah kiblat secara manual dengan menggunakan benda yang tegak lurus.
Kebetulan Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat terjadi pada tanggal tanggal 27 dan 28 Mei 2025. 2025 M bertepatan tanggal 29 Zulkaidah dan 1 Zulhijah 1446 H pada pukul 16:18 WIB atau 17:18 WITA. Diketahui, pada hari ini, Selasa, 27 Mei 2025 matahari tepat di atas Kakbah pada 27 Mei 2025.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid juga menjelaskan bahwa Hasil Rukyatul Hilal di Makassar hari ini langsung dilaporkan ke Kemenag RI untuk menjadi salah satu bahan atau referensi dalam melaksanakan Sidang Isbath yang dilaksanakan di Jakarta.
"Kita memberikan kesaksian dan penjelasan kepada masyarakat soal rukyatul hilal ini. Meskipun di Makassar kita tidak bisa melihat Hilal karena cuaca agak mendung dan matahari di ufuk ditutupi awan yang sangat tebal, harapan kita bahwa ikhtiar bersama untuk mencari kemaslahatan," jelas Ali Yafid. (*)
22 Oktober 2025 23:48
22 Oktober 2025 21:13
22 Oktober 2025 17:45