Wapres Gibran Buka Gebyar ABG, Dorong Kolaborasi Nasional untuk Kemandirian Obat
15 November 2025 21:15
Pernikahan tersebut melibatkan dua sosok berinisial FR dan TR. Awalnya, keduanya dikira sebagai pasangan pria dan wanita
BONE, BUKAMATANEWS — Warga Dusun Lacuco, Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone digemparkan oleh kabar dugaan pernikahan sesama jenis yang terjadi pada Kamis, 8 Mei 2025. Peristiwa ini menjadi perbincangan hangat baik di lingkungan warga maupun di media sosial setelah informasi tersebut tersebar luas dua hari terakhir.

Pernikahan tersebut melibatkan dua sosok berinisial FR dan TR. Awalnya, keduanya dikira sebagai pasangan pria dan wanita. Namun, sejumlah warga mulai meragukan identitas keduanya setelah melihat kemiripan fisik yang mencolok, hingga muncul dugaan bahwa kedua mempelai berjenis kelamin perempuan.
"Iya, acaranya digelar seperti pernikahan pada umumnya, menggunakan pakaian adat Bugis Bone," ujar salah seorang warga berinisial EN. Ia juga menyebut bahwa kedua orang tersebut memang dikenal dekat sejak lama.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Arasoe, Andi Amal, mengonfirmasi bahwa memang ada pernikahan yang berlangsung di wilayahnya. Namun, pihaknya belum dapat memastikan secara resmi terkait identitas gender mempelai.
“Secara kasat mata, postur tubuh mempelai pria tampak feminin. Tapi kami tidak bisa mengambil kesimpulan sepihak. Pemeriksaan medis bersama kepolisian dan tenaga medis tengah kami koordinasikan untuk memastikan kebenarannya,” jelasnya.
Menurut Andi Amal, berdasarkan data kependudukan, mempelai pria tercatat sebagai warga Desa Batu Gading, Kecamatan Mare, namun saat ini berdomisili di Watang Palakka, Kecamatan Tanete Riattang Barat. Ia juga telah melakukan konfirmasi dengan pemerintah desa asal dan Kantor Urusan Agama (KUA), yang menyebutkan bahwa semua dokumen menunjukkan jenis kelamin laki-laki.
“Jika terbukti bahwa dokumen tersebut dipalsukan, tentu ini masuk ranah pidana,” tegasnya.
Andi Amal juga mengungkapkan bahwa ia sempat hadir dalam acara pra-resepsi (barasanji) malam sebelum pernikahan, namun tidak sempat menghadiri prosesi resepsi karena agenda di kantor kecamatan. Ia baru mengetahui kabar mencuatnya isu pernikahan sesama jenis keesokan harinya dari Ketua RT setempat.
Usai mendengar laporan, ia memanggil pihak keluarga mempelai perempuan untuk klarifikasi. “Saya minta keterbukaan, apakah mempelai pria ini laki-laki atau perempuan. Namun yang bersangkutan bersikukuh mengaku sebagai laki-laki,” katanya.
Menyusul kegaduhan yang timbul di tengah masyarakat, pihak desa kini melibatkan aparat kepolisian dan tenaga medis untuk melakukan verifikasi mendalam. Dugaan sementara menyebutkan bahwa mempelai pria memiliki kondisi kelamin ganda atau perbedaan identitas gender yang belum terkonfirmasi secara medis.
“Kami menempuh jalur profesional demi menjaga ketertiban masyarakat dan agar kasus ini tidak menimbulkan spekulasi liar,” tutup Andi Amal.
15 November 2025 21:15
15 November 2025 17:18
15 November 2025 17:11
15 November 2025 14:46
15 November 2025 14:14