VICTORIA, BUKAMATA - Joseph William McDonald (23), dijatuhi hukuman 9 tahun penjara oleh Mahkamah Agung Vitoria. Itu karena membunuh putranya yang baru berusia 7 minggu, Lucas.
Hari itu, McDonald sedang bermain game PlayStation di ruang tengah rumah mereka, di Benalla, di timur laut Victoria. Namun terus diganggu oleh bayinya. Karena jengkel kalah, McDonald mendorong kepala bayinya hingga terantuk ke tembok.
Sang ibu, Samatha Duckmanton di dapur. Dia sedang memasak ketika mendengar suara tangisan bayinya.
Baca Juga :
"Kenapa Lucas menangis?" tanya Nyonya Duckmanton kepada pasangannya.
"Saya tengah membedongnya," ujar McDonald.
Saat disusui, sang bayi tak mau menyusu. Samatha Duckmanton menduga, itu adalah dampak dari vaksinasi. Bayi 7 minggu itu, memang baru saja divaksinasi.
Tetapi bocah kecil itu tidak mengalami perbaikan dalam semalam. Dan setelah menghubungi rumah sakit beberapa kali, Samatha dan McDonald membawa bayi Lucas ke bangsal darurat di rumah sakit Benalla.
Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Monash, sebelum dinyatakan meninggal pada 29 Oktober.
Ketika staf rumah sakit memberi tahu mereka bahwa luka-luka itu tampaknya bukan kecelakaan, Ms Duckmanton menemui pasangannya.
Saat itu McDonald berterus terang, bahwa dia telah mendorong bayi kecilnya itu terlalu keras di bagian belakang batang otak.
Dia kemudian melarikan diri dari rumah sakit. Sehingga menjadi buronan polisi. Namun dalam pelariannya, dia menyesal. Dia mengirim pesan ke pasangannya, mengaku telah menjadi ayah yang terburuk bagi Lucas, dan pasangan yang paling buruk bagi Samatha.
Dia lalu dihadapan ke pengadilan. McDonald telah memberi tahu seorang psikiater, bahwa dia telah banyak menggunakan ganja pada saat itu dan bermain video game antara enam hingga 10 jam setiap hari.
"Anda akan langsung marah jika kalah dalam video game," kata Hakim Mahkamah Agung Victoria, Kaye dikutip dari Dailymail.com.
Dalam pernyataan dampak korban yang dibacakan di pengadilan, ibu bayi yang hancur teringat dengan bocah laki-laki yang melengkapi keluarga.
"Saya sangat mencintainya," katanya.
"Anda benar-benar telah merusak kepercayaan saya - Anda benar-benar telah mengkhianati saya," raung Samatha kepada McDonald.
"Di tempat yang seharusnya aman, bayi kita justru tewas di tangan Anda," ratap Samatha Duckmanton.