Wapres Gibran Buka Gebyar ABG, Dorong Kolaborasi Nasional untuk Kemandirian Obat
15 November 2025 21:15
Ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh terbunuh di Ab-Sard, pinggiran kota di Teheran timur
BUKAMATA - Ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh terbunuh di Ab-Sard, pinggiran kota di Teheran timur. Dia ditembak orang tak dikenal di dalam kendaraannya pada hari Jumat (27/11), dan meninggal karena luka-lukanya.

Fisikawan berusia 63 tahun ini pernah menjadi anggota Pengawal Revolusi Iran dan ahli dalam produksi rudal. Kantor berita Fars mengatakan inilah mengapa dinas rahasia Israel telah lama berusaha untuk melenyapkannya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara khusus menyebut nama Fakhrizadeh dalam presentasi 2018 tentang program nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Israel dalam pembunuhan itu. Presiden Iran juga telah menyatakan hal senada. Berbicara sehari setelah Mohsen Fakhrizadeh dibunuh, Hassan Rouhani mengatakan pembunuhan itu tidak akan mempengaruhi kemajuan ilmiah Iran.
"Sekali lagi, tangan jahat arogansi global ternoda dengan darah rezim Zionis," katanya, merujuk pada musuh bebuyutan Iran, Israel.
Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Majid Takht Ravanchi menyebut pembunuhan Fakhrizadeh sebagai upaya untuk "mendatangkan malapetaka" di Iran dan mengganggu pembangunan negara itu di bidang sains dan teknologi.
Sementara itu, PBB menyerukan Iran untuk menahan diri setelah pembunuhan itu.
"Kami telah mencatat laporan bahwa seorang ilmuwan nuklir Iran telah dibunuh di dekat Teheran hari ini," kata juru bicara PBB Farhan Haq pada hari Jumat.
"Kami mendesak untuk menahan diri dan kebutuhan untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut."
15 November 2025 21:15
15 November 2025 17:18
15 November 2025 17:11
15 November 2025 14:46
15 November 2025 14:14