Tanah Nganggur 2 Tahun Berturut-turut Bisa Diambil Alih Negara
13 Juli 2025 20:57
Operasi ini menewaskan beberapa tokoh kunci Iran, termasuk pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir terkemuka.
BUKAMATANEWS – Dunia diguncang oleh eskalasi konflik terbaru di Timur Tengah. Pada Jumat dini hari waktu setempat, militer Israel meluncurkan serangan udara berskala besar ke sejumlah situs strategis milik Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pabrik misil balistik. Operasi ini menewaskan beberapa tokoh kunci Iran, termasuk pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir terkemuka.
Dalam pernyataan resmi melalui video yang dirilis pagi harinya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan ini merupakan bagian dari operasi militer besar bertajuk "Nation of Lions", yang bertujuan melemahkan infrastruktur nuklir Iran serta menghalau ancaman eksistensial terhadap Israel.
“Kami akan melanjutkan operasi ini selama diperlukan demi memastikan keamanan rakyat Israel dan mencegah ancaman pemusnahan terhadap bangsa kami,” ujar Netanyahu.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa lima gelombang serangan udara telah dilancarkan, menargetkan lokasi-lokasi vital seperti fasilitas pengayaan uranium di Natanz, pusat riset nuklir di Tabriz, serta beberapa instalasi militer di ibu kota Teheran. Ratusan serangan dilaporkan dilakukan secara simultan, menghantam titik-titik sensitif yang menjadi tulang punggung program nuklir Iran.
Kepala Staf Militer Israel, Jenderal Eyal Zamir, menyebut langkah ini sebagai tindakan darurat atas perkembangan program nuklir Iran yang telah "melewati batas yang dapat ditoleransi."
Dampak serangan terbukti mematikan. Media pemerintah Iran mengonfirmasi kematian sejumlah tokoh penting, termasuk Hossein Salami, Komandan Tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, serta dua ilmuwan nuklir ternama Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi. Sejumlah warga sipil juga dilaporkan menjadi korban.
Merespons serangan tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan pernyataan keras:
“Israel harus bersiap menghadapi nasib yang pahit dan menyakitkan.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras serangan tersebut, menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional,” dan menuduh keterlibatan tidak langsung Amerika Serikat dalam memberi lampu hijau terhadap aksi militer Israel. Teheran menegaskan hak penuh mereka untuk membalas serangan tersebut dengan "cara yang sah dan sesuai hukum internasional."
Ketegangan antara kedua negara kini mencapai titik paling kritis dalam dekade terakhir, memicu kekhawatiran akan pecahnya konflik regional yang lebih luas dan tak terkontrol.
13 Juli 2025 20:57
13 Juli 2025 19:15
13 Juli 2025 18:08
13 Juli 2025 18:04