Tanah Nganggur 2 Tahun Berturut-turut Bisa Diambil Alih Negara
13 Juli 2025 20:57
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menolak tuntutan Trump untuk menyerah tanpa syarat, menanggapi pernyataan Presiden AS yang menyebut kesabarannya telah habis.
BUKAMATANEWS - Presiden Donald Trump dilaporkan telah menyetujui rencana untuk menyerang Iran, tetapi belum mengambil keputusan akhir mengenai pelaksanaan serangan tersebut, menurut laporan terbaru dari mitra BBC di AS, CBS. Meskipun demikian, Trump dilaporkan sedang menunggu respon dari Iran terkait usulan untuk menghentikan program nuklirnya, sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Sumber intelijen senior yang dihubungi CBS mengungkapkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk menargetkan Fordo, fasilitas pengayaan uranium bawah tanah yang sangat dilindungi di Iran, sebagai bagian dari serangan tersebut. Namun, rencana ini tetap tertunda, dengan Trump memberikan sinyal bahwa ia tidak akan memulai serangan jika Iran menunjukkan kesediaan untuk bernegosiasi terkait program nuklirnya.
Sementara itu, di pihak Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada hari Rabu menolak tuntutan Trump untuk menyerah tanpa syarat, menanggapi pernyataan Presiden AS yang menyebut kesabarannya telah habis.
Dalam pidato yang disampaikan pada hari yang sama, Khamenei menegaskan bahwa setiap intervensi militer AS akan datang dengan harga yang sangat mahal, serta menambahkan bahwa Bangsa Iran tidak akan menyerah pada tekanan asing.
Trump menanggapi tegas penolakan tersebut dengan mengatakan, "Semoga berhasil," tetapi ia tetap enggan mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai rencananya.
"Tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan," ujar Trump, sembari menekankan bahwa sikap kerasnya dalam menghadapi Iran menunjukkan ketidaksabarannya terhadap situasi ini.
Pernyataan Trump datang setelah laporan sebelumnya yang menyebutkan bahwa dia telah memberi lampu hijau untuk rencana serangan, yang pertama kali diungkapkan oleh Wall Street Journal. Sementara itu, ketegangan terus meningkat, dengan militer Israel melancarkan lebih banyak serangan terhadap Iran, menghantam lokasi peluncuran rudal dan fasilitas nuklir. Sebagai respon, Iran dikabarkan telah meluncurkan rudal hipersonik, meskipun tidak ada kerusakan serius yang dilaporkan di Israel.
Khamenei juga menanggapi serangan Israel dalam pidato pertamanya sejak serangan yang disebutnya sebagai "serangan pendahuluan" pada hari Jumat lalu. Di sisi lain, Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritik keras Trump melalui sebuah unggahan di X, menegaskan bahwa Iran tidak akan berunding di bawah tekanan dan menolak untuk bernegosiasi dengan "mantan penghasut perang" yang berusaha mempertahankan relevansinya. Mereka menambahkan bahwa tidak ada pejabat Iran yang pernah meminta untuk bersujud di gerbang Gedung Putih, mengkritik ancaman pengecut Trump yang ingin "mengusir" pemimpin tertinggi Iran.
Ketegangan yang terus berkembang ini menunjukkan bahwa dunia berada di persimpangan yang menentukan dalam hubungan internasional, dengan risiko besar yang dapat muncul dari ketidakpastian ini. Trump tampaknya masih menimbang pilihan yang ada, meskipun ia memberikan sedikit petunjuk mengenai arah kebijakan yang akan diambilnya terkait Iran. (*)
13 Juli 2025 20:57
13 Juli 2025 19:15
13 Juli 2025 18:08
13 Juli 2025 18:04