Trump Klaim Iran Serang "Lemah", Tak Ada Korban, dan Serukan Gencatan Senjata

BUKAMATANEWS — Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merespons serangan balasan Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar dengan pernyataan menenangkan. Ia menyebut serangan itu “lemah” dan menyatakan tidak ada korban jiwa.

Dalam pernyataannya melalui platform Truth Social, Trump bahkan berterima kasih kepada Iran karena memberikan peringatan sebelum serangan rudal diarahkan ke Pangkalan Udara Al Udeid.

"Iran secara resmi merespons penghancuran fasilitas nuklir mereka dengan respons yang sangat lemah, seperti yang kami perkirakan dan tangani secara efektif," tulis Trump.

“Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena telah memberi pemberitahuan lebih awal, sehingga tidak ada korban jiwa,” lanjutnya.

Trump juga menyampaikan harapan agar konflik antara Iran dan Israel segera mereda dan berujung pada perdamaian di kawasan.

“Semoga Iran dan Israel bisa bergerak menuju perdamaian dan harmoni. Saya akan mendorong Israel melakukan hal yang sama,” katanya.

Lebih jauh, Trump mengklaim dirinya telah berhasil memediasi kesepakatan gencatan senjata bertahap antara kedua negara yang akan dimulai hari ini.

Namun, klaim Trump langsung dibantah oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, yang menegaskan bahwa belum ada kesepakatan resmi terkait penghentian konflik.

Melalui akun X (dulu Twitter), Araghchi menyatakan:

“Hingga saat ini, tidak ada kesepakatan apa pun terkait gencatan senjata. Namun, jika agresi Israel berhenti sebelum pukul 04.00 waktu Tehran, kami tidak akan melanjutkan respons militer.”

Ketegangan Masih Tinggi
Serangan balasan Iran terjadi setelah serangan udara Israel menghantam fasilitas nuklir Iran beberapa hari sebelumnya. Ketegangan di kawasan terus meningkat, meskipun terdapat sinyal diplomasi dari berbagai pihak.

Trump, yang kembali aktif di ranah politik internasional, mencoba memosisikan diri sebagai mediator perdamaian. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa konflik belum menemui jalan keluar.