Redaksi
Redaksi

Sabtu, 03 Oktober 2020 08:57

Ilustrasi
Ilustrasi

Dampak Covid-19, Ratusan Pelajar Pilih Menikah

Pandemi Covid-19 ini mempunyai dampak di lingkungan pendidikan, salah satunya siswa menikah, karena kegiatan belajar mengajar di sekolah hampir sudah tidak ada

BUKAMATA - Di tengah pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar siswa hampir semuanya di NTB menerapkan Belajar Dari Rumah (BDR), baik itu secara daring (online) maupun luring. Pembelajaran tidak menerapkan tatap muka di sekolah ternyata berdampak negatif di sebagian sekolah/madrasah yang justru dimanfaatkan untuk menikah di usia dini.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, jumlah pelajar jenjang SMA sederajat di NTB yang menikah di masa pandemi Covid-19 sebanyak 148 siswa.

Pandemi Covid-19 ini mempunyai dampak di lingkungan pendidikan, salah satunya siswa menikah, karena kegiatan belajar mengajar di sekolah hampir sudah tidak ada,” kata Kepala Seksi Peserta Didik dan Kelembagaan Bidang Pembinaan SMA, Dinas Dikbud Provinsi NTB Aryanti Dwiyani.

Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri mengatakan, pihaknya sudah memberikan pedoman belajar dari rumah di masa pandemi.

Hal tersebut dilakukan Kemendikbud untuk mengantisipasi minat belajar anak menjadi turun saat pandemi Covid-19 dan mencegah bertambahnya kasus pernikahan di tingkat SMA

“Kemendikbud sudah memberikan pedoman penyelenggaraan BDR (belajar dari rumah),” kata Jumeri .

Namun, Jumeri mengakui implementasi pedoman belajar dari rumah agar berjalan efektif dibutuhkan kerjasama keluarga, masyarakat, guru, dan pemerintah daerah.

Dengan begitu, angka kasus pernikahan di tingkat SMA ini tak lagi bertambah di masa pandemi Covid-19 yang membuat siswa harus belajar dari rumah.

“Implementasinya perlu kerjasama keluarga, masyarakat, guru, dan pemerintah daerah,” tuturnya.

#Covid-19 #Virus Corona