BUKAMATA - Kebijakan merdeka belajar yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menantang guru-guru mengasah diri lebih baik lagi. Inovasi guru dipertaruhkan untuk membangun pendidikan yang bernas dan berkualitas.
Gerbong pendidikan tidak mungkin stagnan. Era baru teknologi terus bertumbuh begitu cepat. Guru sebagai salah satu elemen dasar pendidikan perlu digerakkan, apapun juga guru adalah pilar penting dalam mendorong peningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Permasalahannya, pemetaan kemampuan guru belum tertata secara signifikan. Sehingga masih sulit memaknai tingkat capaian baik kelompok maupun individu komunitas pendidik ini.
Satu-satunya parameter untuk mengukur kemampuan guru, melalui tingkat pendidikannya. Tingkat pendidikan tak serta merta berbanding lurus dengan kemampuan kerja guru untuk pencapaian target-target pendidikan. Demikian pula kebijakan tunjangan profesi guru tak bisa memetakan potensi guru dari waktu ke waktu.
Salah satu kebijakan Kemendikbud dalam mempercepat capaian-capaian pendidikan, dengan program guru penggerak. Guru dalam perspektif guru penggerak adalah guru yang memimpin, berinovasi dan melakukan perubahan. Profil guru yang paripurna diharapkan lahir dari guru penggerak.
Bagaimana Wajah Guru Penggerak ?
Guru penggerak tak hanya mampu menggerakkan kelas tapi juga di luar kelas. Seorang guru penggerak harus memiliki motivasi yang kuat dalam mengajar dan mendidik. Seorang guru penggerak membuka ruang perubahan dan memiliki visi yang jelas. Ia mampu menggerakkan dan membangkitkan semangat sesama guru. Mampu membangun jaringan dengan banyak pihak, termasuk dengan orang tua siswa.
Di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan baru pendidikan. Siap tidak siap di era teknologi cyber ini, harus dijalani. Meski dipastikan teknologi tak mampu menggantikan peran guru di kelas.
Tapi teknologi bagaimanapun juga menjadi bagian penting dalam kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan. Seorang guru kekinian harus menguasai teknologi informasi, terus belajar dan belajar. Sumber-sumber belajar terus digali secara berkesinambungan.
Sebagai guru penggerak bekerja dengan pengabdian tinggi. Karena sebagai pemimpin guru ia tidak gegabah dalam mengambil tindakan. Ia mampu megidentifikasi dan memahami segala kemungkinan tantangan yang ada. Ia juga proaktif mengasa diri sehingga mampu melahirkan ide-ide yang luar biasa dan tidak biasa.
Harapan besar sektor pendidikan kini berada pada guru penggerak. Label kemampuan pendidik berstandar tinggi ini diharapkan mampu mendongkrak capaian-capaian pendidikan. Guru penggerak benar-benar harus bisa menggerakkan gerbong pendidikan lebih tinggi.
Pada prinsipnya selama ini juga ada kelompok-kelompok guru, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang didukung guru inti masing-masing. Komunitas guru mata pelajaran ini cukup efektif merefresh kemampuan guru setiap waktu.
Hanya saja dari waktu ke waktu perjalanan komunitas guru ini lebih cenderung stagnan. Diperlukan inovasi baru di dalamnya, bagaimana membangun komunitasi ini lebih kencang lagi. Karena itu saya kira keberadaan guru penggerak menjadi bagian penting bagi komunitas guru di semua tingkatan satuan pendidikan.
Editor : Redaksi