BUKAMATA - Dua hari awal menjabat Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Merdisyam, penulis berkesempatan berjumpa dalam kapasitas saya sebagai Humas IDI Makassar. Berbagi cerita soal penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan di ruang kerja Kapolda Sulsel. Sekitar dua jam berdiskusi, cukup penulis mengambil kesimpulan Irjen. Pol. Drs. H. Merdisyam, M.Si yang lahir di Jakarta, 4 Mei 1968, adalah seorang perwira tinggi Polri yang ramah serta baik.
Menulis sosok Irjen Merdisyam, bukan karena jabatan saat ini Kapolda Sulsel, namun memang apa yang dilakukan selama ini dari omongan banyak koleganya, banyak memberikan energi positif berupa kebaikan. Sosok perwira tinggi bintang dua yang menjabat 3 Agustus 2020 itu, mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, hadir dengan ketenangan. Bisa bersama pemerintah Sulsel mengendalikan Covid-19, saat ulang tahun ke-70 IDI, satu satunya Kapolda di Indonesia yang memberikan apresiasi kepada perjuangan dokter, dalam video testimoni sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.
Perhatian tulus juga diperlihatkan suami dari Libriani Dwi Arsanti, di dunia pendidikan dengan mensupport KKN Tematik Universitas Islam Makassar (UIM), yang mengangkat jargon Covid-19, jenderal sombere ini ingin menjadi kan mahasiswa KKN sebagai Agent of Change, untuk membantu pemerintah dalam menekan angka Covid-19 di Sulsel, dengan hadir langsung memberikan pembekalan serta menerima Rektor Universitas Islam Makassar, Dr Ir Hj Majdah M Zain di rumah jabatannya sebagai perhatian tulus. Terbukti, perhatian ini efektif. Mahasiswa KKN Tematik UIM ini, menjelma menjadi duta Covid-19 di seluruh daerah, dengan membuat program inovatif seperti membuat handsanitizer, pembagian masker serta alat kampanye hidup sehat terhindar dari Covid-19.
Selain dunia kesehatan, jenderal bintang dua ini juga memberi perhatian kepada ekonomi wong cilik, tanpa berpikir panjang hadir memberi dukungan grand opening MR Food Court, di mana 90 persen pemilik usaha adalah usah kecil menengah yang sedang berjuang ditengah resesi ekonomi akibat pandemik Covid-19. Tentunya, perhatian tulus ini besar sekali dampaknya terhadap dunia usaha, bahwa pemimpin hadir di tengah rakyatnya bersama memajukan ekonomi dengan protokol kesehatan Covid-19 sebagai panglima tertinggi.
Penulis yakin, bentuk perhatian mungkin kecil bagi lulusan Akpol 1991 ini. Tetapi, bagi seluruh masyarakat yang mendapat sentuhan ini seperti dokter, mahasiswa, pengusaha sangat besar efeknya dengan apresiasi dari Jenderal Merdisyam melebihi dari materi.
Semua pelajaran itu berasal dari hatinya. Menunjukkan perhatian yang besar pada orang lain, meski menurutnya apa yang dilakukan berupa sentuhan kecil.
Jarang orang yang bisa melakukannya, hanya sebagian yang mampu melaksanakannya. Karena, ada dorongan dari dalam hati “do by your heart”. Jika di lakukan dengan hati maka akan sampai ke hati. Itulah sosok Jenderal Merdisyam selama ini kepada semua orang.
Semoga saya dan kita semua, dapat mencontoh dan melaksanakannya secara konsisten apa yang dilakukan Irjen Merdisyam, kepada siapa saja. Ya, perhatian kecil namun berdampak besar.
Editor : Redaksi