
Setelah Dua Dekade, Pawai Obor dan Takbir Keliling Kembali Digelar di Barombong
Dengan suksesnya pawai ini, satu harapan besar lahir, agar api semangat ini terus menyala, bukan hanya dalam obor yang diarak, tetapi juga dalam hati masyarakat Bontomanai, Kecamatan Barombong.
GOWA, BUKAMATANEWS - Setelah dua dekade berlalu, malam di Bontomanai Kecamatan Barombong kembali menyala dengan lautan cahaya obor yang membakar semangat kebersamaan. Sabtu malam, 30 Maret 2025, menjadi saksi sejarah ketika 700 peserta berpawai dengan penuh antusias, menelusuri rute dari Masjid Ali bin Abi Thalib, Pandang Jawaya, hingga finis di Masjid Al-Mubaraq, Bontomanai Dalam. Dengan iringan takbir yang menggema di langit, acara ini bukan sekadar sebuah perayaan, tetapi sebuah kebangkitan tradisi yang lama dinantikan masyarakat.

Sejak selepas salat Isya, suasana di titik kumpul sudah dipenuhi energi luar biasa. Obor-obor dinyalakan satu per satu, sinarnya berpendar indah menerangi malam.
Dentuman bedug menambah kesakralan, mengiringi langkah ratusan peserta yang melangkah dalam satu ritme kebersamaan. Jalanan yang selama ini lengang berubah menjadi jalur suci yang diterangi oleh kobaran cahaya iman dan persaudaraan. Panitia yang berjumlah 50 orang bekerja dengan solid, memastikan setiap detail acara berjalan sempurna.
Ketua panitia, Ahmad sauki zaikar, dengan bangga menyampaikan bahwa pawai ini adalah bukti nyata bagaimana tradisi bisa kembali hidup jika dijaga dengan sepenuh hati.
"Ini lebih dari sekadar pawai. Ini adalah manifestasi dari semangat umat Islam di Bontomanai, Kecamatan Barombong yang tak pernah padam dan malam ini kita membuktikan bahwa tradisi ini tidak mati. Ini bukan hanya milik generasi terdahulu, tetapi juga warisan bagi anak cucu kita," ujarnya dengan penuh semangat.
Demi memastikan kelancaran acara, panitia menggandeng berbagai pihak, termasuk tim medis dan ambulans yang siaga di sepanjang rute. Pihak kepolisian pun turun langsung mengawal pawai agar berjalan aman dan tertib.
Kapolsek Barombong, Iptu Chaidir, mengapresiasi betapa tertib dan meriahnya acara ini.
"Antusiasme masyarakat luar biasa, dan kami sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Dengan koordinasi yang baik antara panitia, kepolisian, dan peserta, acara ini berjalan lancar tanpa kendala. Ini adalah contoh nyata bahwa tradisi bisa dijaga dengan cara yang damai dan tertib," ungkapnya.
Puncak kemeriahan terjadi saat rombongan tiba di Masjid Al-Mubaraq. Namun, kejutan terbesar belum berakhir. Sebagai penutup yang spektakuler, panitia menghadirkan pertunjukan seni Pepe’ Pepeka Ri Makka tarian api khas Sulawesi Selatan yang menggambarkan keberanian dan keteguhan iman. Para penari, dengan penuh keberanian, memainkan api dengan gerakan yang energik, seakan menunjukkan bahwa semangat takkan pernah padam, meskipun diterpa ujian. Sorak sorai dan tepuk tangan membahana, menambah aura magis yang menyelimuti malam itu.
Bagi warga Bontomanai, ini bukan sekadar acara, tetapi sebuah momentum bersejarah. Muh Yusuf (58 tahun), salah seorang warga yang pernah merasakan pawai ini dua dekade lalu, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
"Saya pikir tradisi ini sudah hilang selamanya. Tapi malam ini, saya melihat Barombong yang dulu—Barombong yang penuh cahaya, penuh semangat, penuh kebersamaan. Ini bukan hanya sekadar nostalgia, tapi awal dari sesuatu yang lebih besar," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Dengan suksesnya pawai ini, satu harapan besar lahir, agar api semangat ini terus menyala, bukan hanya dalam obor yang diarak, tetapi juga dalam hati masyarakat Bontomanai, Kecamatan Barombong.
Pawai obor dan takbir keliling tahun ini bukan hanya penanda datangnya Idulfitri, tetapi juga sebuah deklarasi bahwa tradisi yang penuh makna akan terus hidup dan diwariskan. Malam itu, Barombong bukan hanya terang oleh cahaya obor, tetapi juga oleh nyala semangat yang tak akan padam. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47