Redaksi
Redaksi

Selasa, 10 Desember 2024 15:57

Pemkab Maros Tegaskan Komitmen Mewujudkan Pembangunan Inklusif di Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024

Pemkab Maros Tegaskan Komitmen Mewujudkan Pembangunan Inklusif di Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024

Chaidir Syam menegaskan bahwa pembangunan inklusif merupakan bagian integral dari visi Kabupaten Maros 2021-2026: Sejahtera, Religius, dan Berdaya Saing.

MAROS, BUKAMATANEWS – Pemerintah Kabupaten Maros kembali menegaskan komitmennya untuk menciptakan pembangunan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Hal ini disampaikan Bupati Maros, Chaidir Syam, pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Dunia 2024 tingkat Kabupaten Maros yang berlangsung di Baruga Kantor Bupati.

Mengusung tema "Peran Multi Pihak Mewujudkan Pembangunan Inklusif," kegiatan ini digelar oleh Dinas Sosial Kabupaten Maros bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan (DPMPTSPK), serta Yayasan BaKTI.

Dalam sambutannya, Chaidir Syam menegaskan bahwa pembangunan inklusif merupakan bagian integral dari visi Kabupaten Maros 2021-2026: Sejahtera, Religius, dan Berdaya Saing.

“Pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang bagaimana memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang tertinggal. Kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, perempuan, anak, dan masyarakat marjinal, harus memiliki akses yang setara terhadap pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan fasilitas umum,” ujarnya.

Kabupaten Maros telah memiliki regulasi pendukung, seperti Perda Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas, serta Perda Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kemiskinan. Regulasi ini menjadi landasan bagi pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

Sementara itu, Direktur Yayasan BaKTI, Yusran Laitupa, mengapresiasi langkah Kabupaten Maros yang dinilai konsisten dalam mengimplementasikan kebijakan inklusi.

“Maros dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mendukung pembangunan inklusif. Momen ini adalah pengingat bahwa penyandang disabilitas adalah bagian dari kita dan harus diberi ruang untuk berkembang,” tutur Yusran.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas di Indonesia, seperti rendahnya akses pendidikan, tingginya angka kemiskinan, dan minimnya pencatatan data yang akurat.

Sebagai wujud dukungan nyata, Pemkab Maros menyerahkan bantuan kepada penerima manfaat berupa lima tongkat cangkram, dua tongkat crutch, dan tiga tongkat netra. Simbolisasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperhatikan kebutuhan kelompok disabilitas.

“Ini bukan sekadar seremoni, tetapi bukti bahwa Pemkab Maros serius dalam mendukung inklusivitas. Saya berharap masyarakat juga semakin sadar untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua,” tegas Chaidir Syam.

Acara ini juga dirangkaikan dengan mentoring dan asistensi teknis bagi pemerintah daerah, bertujuan memperkuat sinergi multi pihak dalam mewujudkan pembangunan inklusif.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Kabupaten Maros berupaya menjadi pionir dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, sejalan dengan visi Indonesia Inklusif menuju 2045.

#Pemkab Maros #Chaidir Syam

Berita Populer