Perlu Penanganan Serius, Berikut 5 Tanda Awal Kecanduan Judi Online

MAKASSAR, BUKAMATA - Direktur Kesehatan Jiwa Kementrian Kesehatan, dr Imran Pambudi, mengungkap lima tanda awal kecanduan judi online, dan perlu segera ditangani dengan serius. Pertama, terlihat sering gelisah dan sensitif. Kedua, seringkali berbohong yang lebih mengarah pada ketergantungan keuangan pada orang lain.

Ketiga, menarik diri dari relasi sosial.Keempat, kondisi keuangan yang buruk karena selalu habis untuk bermain judi. Kelima, emosi yang tidak stabil akibat stres.

Jika 5 tanda tersebut sudah terlihat, Imran menyarankan agar orang terdekat, seperti keluarga, segera membawa yang bersangkutan ke fasilitas kesehatan. Dia menyarankan untuk langsung saja membawa ke RS Jiwa yang ada di daerah terdekat untuk ditangani masalah kecanduan judi online dan dampaknya terhadap kesehatan mental.

"Soal bisa sembuh atau tidak, tergantung dari keinginan yang bersangkutan untuk menjalani terapi dan pengobatan. Terpenting adalah dukungan dan pendampingan dari orang-orang terdekat," kata Imran.

Imran prihatin dengan makin banyaknya korban judi online di Indonesia, terutama pada anak dan remaja. Perlu adanya pencegahan yang lebih intensif agar tidak makin banyak lagi dari kalangan anak dan remaja yang menjadi korban judi online.

Sementara itu, Co Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan, Novi Poespita Candra mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan usulan kepada Kemdikbudristek agar pendidikan yang mengarah pada well being dilakukan sejak dini (SD, SMP, SMA). Indonesia, bisa mencontoh negara eropa seperti Finlandia. Dimana pendidikan well being sejak dini membuat generasi muda mereka memiliki ketahanan mental dan kesehatan mental yang baik.

“Sehingga mereka tidak mudah terjebak pada sesuatu yang ujungnya membuat sengsara, seperti judi online,” katanya.

Menurut kamus American Psychological Association (APA), well being adalah keadaan pada seorang individu yang digambarkan dengan adanya rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik. Dengan kata lain, individu dengan well being yang menjaga kesehatan secara fisik dan mental agar mampu menyelesaikan tantangan, mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan. (*)