Redaksi
Redaksi

Rabu, 07 Agustus 2024 15:26

KPU Sulsel bersama Bawaslu menggelar sosialisasi pendidikan pemilih di Warkop Megazone Makassar.
KPU Sulsel bersama Bawaslu menggelar sosialisasi pendidikan pemilih di Warkop Megazone Makassar.

KPU dan Bawaslu Sulsel Dorong Partisipasi Masyarakat di Pilkada Serentak 2024

KPU Sulsel menargetkan partisipasi pemilih mencapai 80 persen di Pilkada Serentak 2024.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan menggelar Kafe Demokrasi di Warkop Megazone Makassar, Rabu (7/8/2024). Dalam diskusi Kafe Demokrasi tersebut, KPU dan Bawaslu Sulsel sama-sama fokus bagaimana meningkatkan partisipasi warga di Pilkada Serentak 2024.

Komisioner KPU Sulsel, Hasruddin mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah melakukan berbagai cara agar partisipasi pemilih semakin meningkat. Ia menyebutkan KPU Sulsel mempunyai target 80 persen partisipasi di Pilkada serentak.

“Kami sudah menerapkan pola integritas terkait partisipasi pemilih di Pilkada. Bahkan sosialisasi sudah kami lakukan hingga ketingkat desa dan pegunungan,” ujarnya.

Hasruddin menambahkan salah satu cara KPU Sulsel meningkatkan partisipasi pemilih dengan menggelar Demokrasi Run. Demokrasi Run akan digelar 18 Agustus 2024.

“Tanggal 18 Agustus mendatang kami akan gelar Demokrasi RUN dengan menargetkan 18 ribu peserta untuk segmentasi pemuda,” ucapnya.

Sementara Komisioner Bawaslu Sulsel Saiful Jihad mengaku banyak faktor yang bisa mempengaruhi partisipasi pemilih saat pesta demokrasi, khususnya Pilkada Serentak 2024. Salah satu faktor adalah kredibilitas calon kepala daerah maupun partai politik.

"Banyak masyarakat yang ogah dan tidak peduli karena terkait kredibilitas calon maupun partai politik yang selama ini menjadi penguatan demokrasi itu sendiri. Itu berimbas pada kurangnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu," tuturnya.

Selanjutnya, penyelenggara pemilu harus mengisi ruang publik dengan memberikan pendidikan politik. Ia menegaskan pendidikan politik tidak hanya dilakukan oleh parpol, tetapi juga penyelenggara pemilu.

"Kedua adalah bagaimana mengisi ruang publik dalam hal pendidikan politik dan demokrasi. Penyelenggara pemilu harus mengambil alih ini," tegasnya.

Saiful mendorong kepada KPU Sulsel untuk membuka ruang sosialisasi ke masyarakat agar partisipasi dapat tercapai.

“Kekurangannya saat ini belum maksimalnya penyelenggara pemilu dalam melakukan sosialisasi. Sehingga perlu memaksimalkan ruang-ruang tersebut,”ujar Saiful.

Menurutnya, berpartisipasi tentu tidak hanya sekedar hadir ketika ada pemilihan. Tetapi bagaimana aktif mengawal proses demokrasi itu sendiri.

“Berpartisipasi tidak hanya dimaknai undang orang dan pasang flyer. Tapi bagusnya di desain dengan baik sehingga tepat sasaran. Karena saya melihatnya masyarakat kurang peduli. Kepercayaan publik perlu ditumbuhkan karena bisnis pemilu merupakan bisnis kepercayaan,”ucapnya. (*)

#Pilkada Serentak #Pilgub Sulsel #KPU Sulsel #Bawaslu Sulsel #Partisipasi pemilih