
Ada Apa di Lebanon Sampai Negara-negara Perintahkan Warganya Keluar?
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon untuk pergi buntut situasi Timur Tengah yang memanas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah bakal merespons "keras" Hizbullah imbas serangan di Golan. Hizbullah telah membantah menyerang wilayah milik Suriah tersebut.
Sebagai respons atas tewasnya Shukr, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, bersumpah bakal membalas Negeri Zionis. Ia menyebut Israel telah melewati "garis merah" dan mengobarkan perang di seluruh front.
"Musuh, dan mereka yang ada di belakang musuh, akan menghadapi pembalasan kita yang tak terelakkan," kata Nasrallah dalam pidato di pemakaman Shukr.
Pada Kamis (1/8), sebanyak 60 roket dilaporkan diluncurkan dari Lebanon selatan ke Israel utara. Lima belas dari 60 roket itu berhasil dicegat Israel. Tak ada laporan korban jiwa menyusul serangan roket tersebut.
Israel pun membalas dengan menyerang sejumlah target di Lebanon selatan.
Para pengamat memprediksi serangan-serangan seperti ini akan lebih sering diluncurkan Hizbullah buntut kematian Fuad Shukr.
Seiring dengan situasi panas di Lebanon, antrean di bandara Beirut pun mengular pada Minggu (4/8). Banyak warga negara asing yang hendak keluar dari Lebanon namun terpaksa tertunda imbas pembatalan penerbangan dari sejumlah maskapai.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47