
Ada Apa di Lebanon Sampai Negara-negara Perintahkan Warganya Keluar?
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon untuk pergi buntut situasi Timur Tengah yang memanas.
BUKAMATA - Sejumlah negara mendesak warganya yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon untuk pergi buntut situasi Timur Tengah yang memanas.
"Khusus bagi WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon," demikian pernyataan Kemlu, dilansir Selasa (6/8/24).
Imbauan ini tak cuma disampaikan bagi WNI di Lebanon, tetapi juga untuk WNI di Iran dan Israel.
Dalam pernyataan video di X pada Rabu (31/7), Wong mengatakan saat ini ada risiko nyata situasi di Timur Tengah "memburuk secara serius."
Ia menegaskan sekarang adalah waktu yang tepat bagi warga Australia untuk meninggalkan Lebanon karena bandara Beirut masih beroperasi. Ia juga mengimbau mereka yang sudah di Australia mengurungkan niat untuk bepergian ke Lebanon.
Juru bicara Urusan Luar Negeri Kanada Charlotte MacLeod turut mengimbau warga Kanada pergi dari Lebanon seiring dengan operasional penerbangan yang masih berlangsung.
"Warga Kanada di Lebanon harus pergi sekarang dengan sarana komersial jika bisa dilakukan dengan aman. Mereka juga harus memastikan dokumen perjalanan serta dokumen pasangan dan anak-anak mereka mutakhir dan aman," kata MacLeod, seperti dikutip National Post.
Pemerintah Inggris juga telah mengeluarkan imbauan serupa bagi warga negaranya di Lebanon. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan tim kekonsuleran luar negeri untuk menyiapkan semua skenario.
"Namun jika konflik ini meningkat, pemerintah tidak dapat menjamin bisa mengevakuasi semua orang dengan segera. Orang-orang mungkin terpaksa berlindung di shelter," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Lebanon pun ikut meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon sebelum situasi semakin memburuk. Kedubes AS turut melarang warga di AS bepergian ke Lebanon dan meminta mereka yang sudah di Lebanon untuk mencari tempat perlindungan jika situasi sudah tak bisa ditangani.
Prancis, Swedia, Italia, Korea Selatan, Arab Saudi, hingga Yordania juga sudah mendesak warganya keluar dari Lebanon selagi bandara masih beroperasi.
Imbauan-imbauan ini dikeluarkan setelah konflik antara Israel dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon semakin panas.
Pekan lalu, Israel menyerang ibu kota Beirut, Lebanon, hingga menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan lainnya. Komandan tertinggi milisi Hizbullah, Fuad Shukr, termasuk di antara korban tewas.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
Berita Populer
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45