Angkatan Muda Muhammadiyah Makassar Dukung Visi Ilham Fauzi Perkuat Kurikulum Adab
04 Oktober 2024 22:17
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), rawat inap di AS melonjak dari 15.073 pasien menjadi 20.552 pasien antara 19 Agustus dan 9 September.
BUKAMATA - Sejumlah tempat di Amerika Serikat (AS) kembali memberlakukan kebijakan wajib penggunaan masker. Hal ini dipicu oleh naiknya angka pasien Covid-19.
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), rawat inap di AS melonjak dari 15.073 pasien menjadi 20.552 pasien antara 19 Agustus dan 9 September.
CDC belum mengumumkan mandat penggunaan masker baru dan tingkat rawat inap di rumah sakit jauh dari tingkat saat puncak pandemi, namun beberapa lembaga mengambil inisiatif untuk menerapkan kembali kebijakan penggunaan masker sebagai upaya perlindungan.
Dikutip dari Best Life, Minggu (30/9/23), sejumlah rumah sakit di California, New York, Cincinnatti, sekolah di Alabama mewajibkan penggunaan masker.
Robert Wachter, profesor dan Kepala Departemen Kedokteran di Universitas California San Francisco mengatakan, akhir bulan lalu bahwa saat ini adalah momen tepat untuk memakai masker lagi jika masyarakat ingin berhati-hati.
Berbicara dengan Fox 5 NY, ahli epidemiologi dan profesor kesehatan masyarakat di Montclair State University Stephanie Silvera juga menyebutkan penggunaan masker dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Dia mengakui bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang ingin dilakukan oleh banyak dari kita.
Wacana wajib menggunakan masker telah muncul sejak sebulan lalu setelah menyebarnya varian baru Covid-19.
Namun, dikutip dari CNBC Internasional, banyak orang AS tampaknya tidak khawatir terhadap peningkatan kasus baru-baru ini sehingga mereka tidak dapat mengubah perilaku mereka. Covid berada di urutan terbawah daftar ancaman utama kesehatan masyarakat menurut jajak pendapat yang dirilis bulan lalu oleh Axios dan Ipsos.
Persentase orang yang memakai masker selama atau sepanjang waktu telah turun menjadi 15%, ungkap jajak pendapat tersebut.
04 Oktober 2024 22:17
04 Oktober 2024 21:24
04 Oktober 2024 21:17
04 Oktober 2024 20:41