Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Senin, 12 Juni 2023 19:28

Ist
Ist

Nepotisme dan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan KSM di Jeneponto Seret Kabid Cipta Karya

KSM ini mengerjakan proyek Pembangunan Tengki Septik Skala Individual Pedesaan dengan jumlah anggaran kurang lebih Rp378 juta di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.

JENEPONTO, BUKAMATA - Nepotisme dan dugaan Pemalsuan tanda tangan dan stempel KSM Manggunturu, proyek Pembangunan Tengki Septik Skala Individual Pedesaan di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, menjadi atensi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUTR) Pemerintah Kabupaten Jeneponto.

Muh Jafar Abbas yang ditemui Bukamatanews.id akan memanggil Kepala Bidang Cipta Karya, untuk menanyakan dugaan nepotisme serta dugaan pemalsuan tanda tangan beserta stempel tersebut.

"Sudah saya telepon Kabidnya. Hanya lagi ke Makassar. Baru saya tahu kalau ada yang seperti itu di lapangan. Nanti saya tanyakan," ujarnya, Senin, 12 Juni 2023.

Pendamping KSM Manggunturu, Desa Tompobulu, Nasrul, mengaku tidak banyak tahu, mengenai dokumen KSM Manggunturu Desa Tompobulu.

"Saya baru masuk jadi pendamping di KSM Manggunturu. Kalau mengenai dokumennya, saya tidak tahu. Ketuanya Aswar," sebutnya.

Ketua Poros Rakyat Indonesia, Nasir mengatakan, Pendamping Sanitasi KSM Manggunturu, kurang paham soal teknis. Hal terparah adanya dugaan nepotisme dan pemalsuan.

"Pendamping KSM itu, harus tahu soal teknis yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan harus tahu siapa pengurus KSM. Parahnya lagi, ada Nepotisme dan dugaan tanda tangan palsu serta stempel palsu," ujarnya.

Nasir menegaskan, agar Kadis PU Jeneponto untuk tidak tebang pilih, agar segera mengevaluasi Kepala Bidang Cipta Karya, KSM Manggunturu dan siapa saja yang terlibat pada pekerjaan tersebut.

"Sebaiknya, bersihkan semua gejala-gejala Nepotisme di Dinas PU Jeneponto, di Bidang Cipta Karya dan lainnya. Bagaimana daerah ta, mau Gammara, kalau hal terkecil saja, susah diberantas," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Manggunturu patut dipertanyakan kepengurusannya tahun 2022-2023, diduga terdapat Nepotisme, sangat jelas, Ketua, Sekertaris, bendahara satu keluarga.

KSM ini mengerjakan proyek Pembangunan Tengki Septik Skala Individual Pedesaan dengan jumlah anggaran kurang lebih Rp378 juta di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.

Ketua Poros Rakyat Indonesia, Nasir, mengatakan, setelah mempelajari dokumen kepengurusan KSM Manggunturu, adik, kakak dan orang tuanya, yang menjadi pengurus dan sangat berpotensi pada Nepotisme.

"Sebaiknya, pihak terkait mengevaluasi KSM tersebut. Bila sudah terdapat dugaan Nepotisme, apalagi pengurusnya satu Keluarga. Ini kan patut dipertanyakan pada saat dibentuk kepengurusannya, termasuk notarisnya," ujarnya, Kamis 8 Juni 2023.

Ia menegaskan, bahwa dalam waktu dekat setelah melengkapi dokumen bukti, akan segera melaporkan ke Aparat Penegak Hukum. Hal tersebut juga diperparah adanya dugaan pemalsuan tandatangan dan stempel desa.

"Nepotisme ini dapat berpotensi korupsi. Dalam waktu dekat akan kami laporkan, sebagai upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Nah, parahnya lagi, ada dugaan pemalsuan tandatangan dan stempel desa," terangnya.

Berdasarkan data yang diperoleh Bukamatanews.id, bahwa selain dugaan nepotisme tersebut, terdapat juga dugaan pemalsuan tanda tangan dan stempel Desa Tompobulu, pada dokumen KSM Manggunturu tersebut.

Ketua KSM Manggunturu, Aswar yang dikonfirmasi Bukamatanews, belum memberikan keterangan, hingga berita ini diturunkan. (*)

Penulis : Samsul
#KSM Manggunturu #Pemalsuan tanda tangan #Nepotisme

Berita Populer