BKKBN Gelar Rakornis Kemitraan Tingkat Nasional
Sebanyak 600 orang mengikuti secara langsung Rakornis Kemitraan yang dipusatkan di Grand Sahid Jaya Jakarta, dan lebih dari 3 ribu orang mengikuti secara daring dari seluruh Indonesia.
JAKARTA, BUKAMATA - BKKBN telah melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Tingkat Nasional Tahun 2023 dari tanggal 7-8 Maret 2023, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P didampingi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) membuka secara resmi rakornis tersebut.

Menko PMK Muhadjir Effendy, mengatakan, usaha seluruh pihak dalam penurunan stunting sudah terlihat dengan percepatan penurunan stunting yang menjadi sebuah gerakan nasional di masyarakat Indonesia saat ini.
"Alhamdulillah saya rasa stunting sudah menjadi gerakan nasional. Sudah menjadi bagian dari kesadaran masyarakat luas bukan hanya instansi bukan hanya aparat, tetapi semua orang bicara stunting. Semua orang ingin berpartisipasi dan itulah yang penting. Kalau itu sudah diadopsi di internalisasi mendarah daging di dalam hati pikiran masyarakat, maka stunting ini akan menjadi persoalan siapapun yang nanti akan memimpin Indonesia maka tidak boleh mengabaikan namanya stunting ini, dan itu lah yang menjadi target kita," kata Muhadjir Effendy.
Menurut Muhadjir, pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan tidak boleh diabaikan sama sekali karena sangat penting bagi kehidupan seorang manusia.
"1.000 Hari Pertama Awal Kehidupan itu wajib tidak bisa diabaikan. Kenapa? Karena tadi Pak Hasto luar biasa telah memaparkan sangat clear ya jadi 1.000 hari ini kalau lewat selesai dan kita mungkin termasuk bagian yang selesai itu karena 54 persen menurut Bank Dunia tahun 2019 ya 54 persen angkatan kerja produktif Indonesia itu mantan stunting," jelas Muhadjir.
Sementara itu, Kepala BKKBN, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), memaparkan bahwa menurut data dari Kemenkes tahun 2023, pada tahun 2022 faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan stunting yaitu pemberian Air Susu Ibu (ASI) sebanyak 96,4%, sumber protein hewani 69,9%, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 60,1%, konseling gizi sebanyak 32%, sumbes susu dan olahan 30,1%, dan ASI Eksklusif 16,7%.
"Faktor yang menyebabkan stunting ini yang paling berpengaruh apa, memang juga sudah dianalisis, ASI eksklusif saya kira tetap perlu diperhatikan karena ASI masih menjadi bagian yang penting, kemudian protein hewani, tidak harus mahal mahal protein hewani, ASI adalah barang yang cukup murah, lele lebih baik daripada daging sapi, lele juga sudah cukup , ikan kembung juga sudah cukup tidak perlu ikan impor yang mahal," kata Hasto.
Fokus intervensi yang dilakukan BKKBN untuk menurunkan stunting adalah dari pra-nikah, ibu hamil dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Oleh karena itu, Hasto sangat berterima kasih kepada para mitra yang ikut berpartisipasi dalam penurunan stunting ini.
"Kami berterimakasih atas gotong royong yang luar biasa kepada para mitra semuanya. Kemudian ada dapur sehat mengatasi stunting juga didukung oleh para mitra yang hadir di sini kami ucapkan terima kasih untuk memberikan contoh seperti apa makanan sehat, begitu juga tim pendamping keluarga. Kami berterima kasih kepada bidan yang juga ikut tekun menjadi tim pendamping keluarga. Saya sering merayu bidan itu begini ‘bidan bukan segala galanya, tapi tanpa bidan BKKBN tidak ada apa-apanya," kata Hasto.
"Begitu juga Pak Menko (PMK) kami berterima kasih pada Pak Menko tidak hanya di lapangan tapi juga secara virtual langsung membimbing kabupaten/kota, dan juga Pak Andika dan Ibu, yang telah mengawali dan kita keliling, kemudian dilanjutkan oleh para jajaran TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara, kami ucapkan terima kasih semua. Dan juga kepada Kepolisian. Kemudian juga Gubernur DKI, Pak Menko juga, Komandan Brimob juga sudah turun bersama sama kita operasi secara menyeluruh di DKI. Pak kapolri sudah memberikan arahan yang luar biasa juga kepada kami secara menyeluruh. Begitu juga dari mitra Tanoto Foundation, dari Pertamina terima kasih, kemudian juga dari 100 Days Foundation, dari IBI dan, kemudian juga dari Pelindo juga sudah MoU, ini juga dari Apindo," ujar Hasto.
Rakornis Kemitraan merupakan forum mitra kerja BKKBN untuk menggalang komitmen bersama dalam upaya meningkatkan capaian program bangga kencana serta upaya percepatan penurunan stunting dengan mengusung tema Sinergitas Implementasi Kegiatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja.
Dalam kegiatan ini Kepala BKKBN, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) memberikan apresiasi penghargaan kepada para mitra BKKBN dalam dukungannya melaksanakan Program Bangga kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Kodam XIV/HSN menjadi salah satu penerima Apresiasi penghargaan pada kategori Apresiasi Untuk Mitra pada TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan Terpadu 2022
Acara Rakornis Kemitraan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting ini juga dihadiri oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA.; Panglima TNI 2021-2022 Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D; Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Dr. Rima Agristina, S.H., S.E., M.M; Aster Panglima TNI Mayjen TNI Purwo Sudaryanto; dan Asops Kapolri, Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si.
Penandatanganan MoU yang dilaksanakan dalam acara ini antara BKKBN dengan POLRI, BPIP, APDESI, UNSURYA, dan Perempuan Indonesia Maju (PIM).
Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Ketua Tim Pokja Advokasi, TNI Kodam XIV/HSN, Korem 141/TP, Biddokkes Polda Sulsel, Lanud Sultan Hasanuddin, TP PKK Provinsi Sulsel, PD IBI Sulsel, serta OPD KB Kabupaten/Kota hadir sebagai peserta pada kegiatan ini.
Ada empat hal yang menjadi bahan diskusi peserta dalam pelaksanaan Rakornis yaitu strategi optimalisasi pemanfaatan DAK Bidang KB, Strategi Pelayanan Penurunan Unmeet Need dan pengendalian Drop Out, Optimalisasi Pendampingan Keluarga dalam percepatan penurunan stunting, dan rencana aksi percepatan penurunan stunting.
Kepala perwakilan BKKBN Sulsel, Dra. Hj. Andi Ritamariani, M.Pd mengharapkan ada tindak lanjut kegiatan Rakornis ini yang akan dilaksanakan di tingkat provinsi.
Sebanyak 600 orang mengikuti secara langsung Rakornis Kemitraan yang dipusatkan di Grand Sahid Jaya Jakarta, dan lebih dari 3 ribu orang mengikuti secara daring dari seluruh Indonesia. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
