Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Sabtu, 14 Januari 2023 19:22

Persiapan penyemaian bubuk garam di awan di wilayah Barat Daya sampai Barat Laut Sulawesi Selatan.
Persiapan penyemaian bubuk garam di awan di wilayah Barat Daya sampai Barat Laut Sulawesi Selatan.

900 Kg Bubuk Garam Ditabur di Udara untuk Cegah Cuaca Ekstrem

BMKG Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca tujuh harian yang menunjukkan potensi curah hujan yang tinggi hingga tanggal 19 Januari 2023.

MAKASSAR, BUKAMATA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel merespon cepat prakiraan BMKG yang mengeluarkan peringatan dini cuaca tujuh harian yang menunjukkan potensi curah hujan yang tinggi hingga tanggal 19 Januari 2023 mendatang. BPBD Sulsel melakukan mitigasi bencana hidrometeorologi melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang pelaksanaannya dimulai kemarin, Jumat, 13 Januari 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengaku memantau langsung pelaksanaan TMC tersebut. Ia menjelaskan, proses TMC dilakukan dengan menabur bubuk NaCl (garam) di sekumpalan awan dengan menggunakan pesawat TNI-AU, PK-SNM 208, yang dimulai pukul 15.30 WITA sampai 17.30 WITA.

"Target penyemaian awan di wilayah Barat Daya sampai Barat Laut Sulawesi Selatan. Penyemaian dilakukan pada ketinggian 7400 feet dengan menghabiskan bahan semai NaCI 900 kg," ungkap Amson, Sabtu, 14 Januari 2023.

Menurut Amson, proses pelaksanaan metode TMC ini sesuai arahan Gubernur Sulsel, dalam rangka mitigasi dan pengurangan risiko bencana hidrometerologi. Dengan TMC, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.

"Karena di bulan ini adalah puncak dari hujan, maka dilakukan upaya strategis untuk mengurangi resiko bencana hidrometerologi," ujarnya.

Selain Kalaksa BPBD Sulsel,nhadir juga dalam pemantauan TMC, Tri Handoko Seto selaku Perekayasa Ahli Utama yang sukses dalam proses TMC di G20 Bali.

"Kami menyampaikan terima kasih atas kegiatan modifikasi cuaca yang dilakukan Tim TMC Pusat ini. Ini sesuai komitmen Bapak Gubernur Sulsel untuk melakukan berbagai langkah mitigasi dan pencegahan, sehingga potensi bencana yang berdampak kepada masyarakat bisa dihindari," kata Amson.

Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rilis resminya, menyampaikan,Ncuaca ekstrim berpotensi melanda Pulau Sulawesi, khususnya wilayah Sulsel. BMKG Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca tujuh harian yang menunjukkan potensi curah hujan yang tinggi hingga tanggal 19 Januari 2023.

Kondisi tersebut direspon oleh Pemprov Sulsel dengan menetapkan daerahnya dengan status tanggap darurat bencana banjir, abrasi dan tanah longsor, dan melayangkan permintaan TMC kepada BNPB. BNPB merespon surat tersebut dengan memberikan intruksi kepada operator TMC untuk Pekerjaan Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam Rangka Penanganan Darurat Bencana Banjir, Abrasi, dan Tanah Longsor di Wilayah Provinsi Sulsel.

Satu unit pesawat penabur bahan semai dengan tipe Cessna Grand Caravan 208 dengan registrasi PK-SNM dengan pilot yang bertugas yaitu Capt Almer dan FO Ndaru, dikerahkan. Pesawat ini mampu terbang dengan endurance dua jam terbang dalam satu sortinya.

Selain itu, dalam satu sorti penerbangan pesawat tersebut mampu membawa bahan semai sebanyak 800 - 1.000 kg per sorti. Sebanyak 13.000 kg bahan semai telah disiapkan selama operasi TMC ini, dan akan ditambah jika memang masih dibutuhkan.

Strategi yang digunakan yaitu melakukan redistribusi curah hujan dengan ‘mencegat’ awan-awan penghujan yang akan masuk ke wilayah Sulsel dari arah Barat.

Informasi arah angin dari BMKG menujukkan angin dominan bergerak dari Barat yang membawa massa uap air yang cukup masif. Kegiatan ini akan dilaksanakan hingga 21 Januari 2023, untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di Sulsel. (*)

#TMC #BMKG #Cuaca ekstrem #BPBD Sulsel

Berita Populer