Hikmah
Hikmah

Jumat, 18 November 2022 09:27

 Laju Transaksi Digital dan Uang Elektronik Kencang, Peredaran Uang Kartal Loyo

Laju Transaksi Digital dan Uang Elektronik Kencang, Peredaran Uang Kartal Loyo

Berdasarkan rilis BI, nilai transaksi digital banking naik 38,38 persen (yoy) menjadi Rp5.184,1 triliun pada Oktober 2022. Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada periode yang sama juga tumbuh 20,19 persen (yoy) menjadi Rp35,1 triliun.

BUKAMATA - Bank Indonesia (BI) mencatat laju transaksi digital dan uang elektronik di Indonesia kian cepat. Pertumbuhannya pun masing-masing mencapai doble digit. Hal tersebut sejalan dengan peredaran uang kartal yang tumbuh pelan. 

Berdasarkan rilis BI, nilai transaksi digital banking naik 38,38 persen (yoy) menjadi Rp5.184,1 triliun pada Oktober 2022.

Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada periode yang sama juga tumbuh 20,19 persen (yoy) menjadi Rp35,1 triliun.

"Peningkatan transaksi digital banking maupun UE sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (17/11/2022).

Di sisi lain, ia membeberkan jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Oktober 2022 meningkat 6,04 persen (yoy) menjadi Rp905,9 triliun. BI pun terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Indonesia.

Dorong Penggunaan QRIS

Perry melanjutkan kenaikan transaksi ekonomi dan keuangan digital ini ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Perry pun menyatakan pihaknya akan terus mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) untuk pembayaran.

Selain itu, BI juga akan melanjutkan pengembangan fitur serta layanan QRIS, termasuk perluasan QRIS antarnegara seiring dengan telah tercapainya target 15 juta pengguna baru QRIS pada Oktober 2022.

Lebih lanjut, Perry mengatakan nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit, mengalami peningkatan 23,52 persen (yoy) menjadi Rp691,6 triliun pada Oktober 2022.

"BI terus meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif," imbuhnya.

 

#Transaksi digital #Bank Indonesia

Berita Populer