Pimpin Apel Dishub, Wali Kota Makassar Ingatkan Etika Bertugas di Lapangan
23 Oktober 2025 12:51
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang bertunjuan untuk melahirkan santri yang berakhlakul karimah. Oleh karena itu, Pospeda harus berbeda dengan ajang kompetisi serupa yang digelar diluar pesantren.
MAKASSAR, BUKAMATA - Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) IX Tahun 2022, resmi dibuka oleh Staf Khusus Menteri Agama RI bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme dan Pesantren, Mohammad Nuruzzaman, di Asrama Haji Makassar, Jum'at, 14 Oktober 2022.
Pembukaan Pospeda Sulsel IX ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Stafsus Menag RI Gus Nuruzzaman, didampingi Staf Ahli Bidang Keagamaan Pemprov Sulsel Suherman, Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni, Area Manajer Bank Syariah Indonesia Nugroho Agung Dewanto, serta Kepala Bidang PD Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Sulsel Mulyadi Idy.
Selain dikuti ratusan santri, seremoni pembukaan Pospeda ini juga dihadiri oleh para Kepala Bidang dan Pembimas lingkup Kanwil Kemenag Sulsel, para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kota se-Sulsel, serta para Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Kabupaten Kota se-Sulsel.
Mengusung tema Gerak Santri Bangkit Negeri, Pospeda yang merupakan ajang tiga tahunan ini akan digelar selama tiga hari, 14 - 16 Oktober 2022, dengan diikuti 891 santri dari 23 kabupaten kota se Sulsel, minus Kabupaten Toraja Utara yang memang tidak memiliki pondok pesantren.
Gus Nuruzzaman, demikian Stafsus Menteri Agama ini akrab disapa dalam sambutannya menyampaikan, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang bertunjuan untuk melahirkan santri yang berakhlakul karimah. Oleh karena itu, Pospeda harus berbeda dengan ajang kompetisi serupa yang digelar diluar pesantren.
"Pospeda harus memiliki ciri yang berbeda dengan lomba atau kegiatan serupa diluar pesantren. Tunjukkan bahwa kita berbeda karena lebih mengedepankan akhlak dan saling menghargai," ucap Gus Nuruzzaman.
Menang bukan satu-satunya tujuan, lanjutnya, namun tujuan utama Pospeda adalah sebagai ajang silaturrahim dan sebagai wahana menjalin persaudaraan.
"Itulah perbedaannya, ajang Pospeda ini menjadi wadah bagi para santri se Sulwesi Selatan untuk memperetat tali silaturrahim serta menjalin persaudaraan," pungkasnya.
Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Keagamaan Pemprov Sulsel, Suherman, dalam sambutan tertulis Gubernur Sulsel yang dibacakannya menyampaikan hal senada. Bahwa Pospeda akan menjadi ajang silaturrahim antara pondok pesantren sekaligus sebagai ajang untuk mencari bibit di Sulsel yang nantinya akan berlaga di tingkat nasional.
Mantan Kabiro Kesra Pemprov Sulsel ini kemudian berpesan kepada peserta lomba untuk menjunjung tinggi sportifitas, kejujuran, persahabatan, serta persaudaraan diantara santri yang mengikuti Pospeda ini.
"Junjung tinggi fair play dan sportifitas. Begitu juga kepada wasit dan juri, tunjukkan sikap adil dan profesional dalam memimpin perlombaan, semoga melalui kegiatan ini dapat mengasah kemampuan para santri sehingga menghasilkan santri yang kreatif, unggul dan kompetitif," tandasnya.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni, dalam sambutan serta laporannya di awal acara mewakili panitia pelaksana mengungkapkan, Pospeda tahun 2022 ini dilaksanakan secara mandiri atau pembiayaannya non DIPA.
"Kegiatan Pospeda ini sifatnya mandiri, atas biaya sendiri. Dan tentunya karena kita intens membangun komunikasi lintas stakeholder sehingga kegiatan ini dapat terlaksana," tutur Khaeroni.
Aadapun santri yang berlaga pada ajang Pospeda Sulsel ini, kata Khaeroni, yakni 475 santri untuk cabang olahraga dan 416 santri berlomba pada cabang seni dan lainnya. (*)
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 11:08
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:42
23 Oktober 2025 11:08