Wiwi
Wiwi

Minggu, 29 Agustus 2021 15:33

Kondisi Kapal Pelni sebelum Pandemi Covid-19.
Kondisi Kapal Pelni sebelum Pandemi Covid-19.

Pelni Tetap Bekerja Meski Indonesia Diterpa Pandemi

Kapal-kapal yang dulunya tak pernah henti beraktivitas, kini hanya terparkir di sudut dermaga tanpa arah, tanpa tujuan.

BUKAMATA – Pelabuhan tampak sepi, yang terdengar hanyalah angin laut. Kondisi ini tak pernah dijumpai sebelum pandemi menyerang Bumi Pertiwi.

Kapal-kapal yang dulunya tak pernah henti beraktivitas, kini hanya terparkir di sudut dermaga tanpa arah, tanpa tujuan. Namun, Pelabuhan Nasional Indonesia (Pelni) tak tinggal diam, Ia memutar otak, mencari cara bagaimana kondisi bisa normal seperti sebelumnya.

Program-program disusun rapi, perencanaan tertata dengan baik. Kini pelabuhan tidak tidur lagi, Ia bangkit melawan pandemi yang melumpuhkan perekonomian, mematahkan semangat juang para pekerja.

Berbagai program dijalankan PT Pelni untuk melawan pandemi, diantaranya, perseroan itu menggunakan sejumlah kapalnya untuk kegiatan sosial seperti penyaluran bantuan, penggunaan kapal untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 yang disebut isolasi apung, serta penambahan kapal untuk transportasi masyarakat di tengah pandemi agar protokol kesehatan tetap dijalankan selama berada di atas Kapal Pelni.

Tak cuma itu, berbagai program lain telah digelontarkan PT Pelni untuk bangkit di tengah Pandemi Covid-19.

Direktur Utama Pelni Insan Purwarisy,  L. Tobing mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar tetap bertahan di tengah Pandemi.

Hal itu dilakukan bukan hanya untuk keuntungan perseroan tapi juga untuk kesejahteraan pekerja, masyarakat, dan negara.

"Kami memikirkan bagaimana cara agar bisa berkontribusi di tengah pandemi, dan jawabannya adalah mampu bermanfaat bagi banyak orang dan bisa berkontribusi di sejumlah sektor,"kata Insan.

PT Pelni dan Programnya 

Sebelumnya, PT Pelni telah menyiapkan kapal untuk mengantarkan bantuan ke masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Sementara baru-baru ini, PT Pelni menyiapkan dua kapal untuk bantuan korban bencana alam di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Kedua kapal tersebut akan mengangkut bantuan dengan titik keberangkatan dari Surabaya menuju Waingapu dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Di Makassar, PT Pelni memberikan satu kapal untuk digunakan sebagai tempat isolasi mandiri para penyandang Covid-19 yang OTG. Program ini bekerjasama dengan pemerintah Kota Makassar yang disebut Isolasi Apung.

"Dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dalam mempersiapkan KM Umsini sebagai lokasi isolasi apung sesuai standar kesehatan yang berlaku, Perusahaan yakin dapat mendukung Pemerintah Kota Makassar dalam upayanya mengendalikan penyebaran Covid-19 secara optimal," ungkap Insan.

KM Umsini merupakan salah satu dari 26 kapal penumpang yang dioperasikan oleh PT PELNI dan menyinggahi Makassar dalam rute pelayarannya. Kapal berkapasitas 2000 pax ini memiliki rute reguler Kijang - Tanjuk Priok - Surabaya - Makassar - Maumere - Larantuka - Lewoleba - Kupang (PP).

Selama masa PPKM Darurat berlangsung, KM Umsini termasuk salah satu kapal yang melakukan portstay akibat dari penutupan sejumlah wilayah.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berterima kasih kepada PT Pelni karena telah berkontribusi memberikan lokasi baru untuk isolasi mandiri para pasien Covid yang OTG.

"Program Isolasi Apung Terpadu ini adalah kolaborasi luar biasa antara Pemkot Makassar dan BUMN dalam hal ini PT Pelni,"kata Danny melalui Jubir Makassar Recover, Indira Mulya Sari saat live bersama Bukamata beberapa waktu lalu.

Ini membuktikan bahwa PT Pelni sebagai perusahaan milik negara  tentu tidak ingin tinggal diam melihat situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

PT Pelni terus berupaya memberikan yang terbaik demi meningkatkan konektivitas angkutan laut di Indonesia.

#pelanuhan nasional indonesia #Pelni #PT Pelni

Berita Populer