Ririn
Ririn

Selasa, 01 Juni 2021 09:45

Int
Int

WHO Umumkan Sistem Penamaan Baru untuk Varian Covid-19

Varian Inggris diberi label sebagai Alfa, Beta untuk Afrika Selatan, dan Delta dari India.

BUKAMATA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan sistem penamaan baru untuk varian Covid-19.

Mulai sekarang WHO akan menggunakan huruf Yunani untuk merujuk pada varian yang pertama kali terdeteksi di negara-negara seperti Inggris, Afrika Selatan, dan India.

Varian Inggris misalnya diberi label sebagai Alfa, Beta untuk Afrika Selatan, dan Delta dari India.

WHO mengatakan ini untuk menyederhanakan diskusi, tapi juga untuk membantu menghilangkan beberapa stigma dari nama-nama tersebut.

Awal bulan ini pemerintah India mengkritik penamaan varian B.1.617.2 sebagai "varian India", meskipun WHO tidak pernah secara resmi melabelinya seperti itu.

"Tidak ada negara yang harus distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian," kata pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove di Twitter.

Namun, perlu dicatat bahwa penamaan dari aksara Yunani ini tidak akan menggantikan nama ilmiah yang ada.

Dan jika nantinya ada lebih dari 24 varian Covid-19 yang diidentifikasi secara resmi, maka itu berarti sistem akan kehabisan huruf. Pada saat itu program penamaan baru akan diumumkan, kata Van Kerkhove kepada STAT News.

"Kami tidak mengatakan mengganti B.1.1.7, tetapi benar-benar hanya untuk mencoba membantu beberapa dialog dengan orang kebanyakan," katanya.

"Agar dalam wacana publik, kita bisa mendiskusikan beberapa varian ini dalam bahasa yang lebih mudah digunakan."

Pada hari Senin, seorang ilmuwan yang menasihati pemerintah Inggris mengatakan negara itu berada pada tahap awal gelombang ketiga infeksi virus corona, sebagian didorong oleh Delta, atau varian India.

Diperkirakan bahwa itu menyebar lebih cepat daripada varian Alpha (dari Inggris), yang bertanggung jawab atas lonjakan kasus di Inggris selama musim dingin.

Sementara itu, Vietnam telah mendeteksi mutasi baru yang tampaknya merupakan kombinasi dari Alfa dan Delta.

Pada hari Sabtu, menteri kesehatan negara itu mengatakan bahwa varian yang ditemukan dapat menyebar dengan cepat melalui udara dan menggambarkannya sebagai "sangat berbahaya".

#Covid-19

Berita Populer