Redaksi
Redaksi

Kamis, 15 April 2021 13:58

Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, akhir Maret lalu.
Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, akhir Maret lalu.

Satu Terduga Teroris Ditembak Mati di Biringkanaya Makassar

Satu orang terduga teroris ditembak mati di Biringkanaya. Penggerebekan dilakukan Densus 88 terkait aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

MAKASSAR, BUKAMATA - Pasca ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021 lalu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, terus melakukan penangkapan.

Terakhir, Kamis, 15 April 2021, penggerebekan dilakukan di wilayah Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulsel. Ada satu terduga teroris ditembak mati.

Hal tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan.
"Penggerebekannya di Biringkanaya, saya masih di TKP," ujar Kombes Zulpan sembari menambahkan akan memberikan keterangan lengkap nanti.

Sebelumnya, Densus sudah menangkap 31 terduga teroris. Ada 28 pria, tiga wanita. Perannya, mereka ikut memotivasi Lukman dan istrinya, Yogi Sahfitri Fortuna untuk menjadi bomber.

Peran lainnya, mereka membantu merakit bom. Itu diunggah lewat sebuah grup WhatsApp internal mereka, bernama Batalyon Iman. Di sana, lalu lintas percakapan mereka terekam jelas seputar aksi amaliyah atau teror.

Mereka yang diamankan adalah kelompok kajian Vila Mutiara. Sebagaimana diketahui, 6 Januari 2021 lalu, Densus menggerebek sebuah rumah di cluster Mutiara Biru. Menembak mati dua orang terduga teroris, yakni, Risaldi dan menantunya, Ajay.

Risaldi disebut sebagai salah satu petinggi JAD. Jaringannya yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Filipina 2019 lalu. Risaldi digerebek karena mempersiapkan kegiatan amaliyah.

Risaldi yang menikahkan bomber di depan Katedral, Lukman dan Yogi Sahfitri Fortuna.

Hingga Rabu (14/4/2021) lalu, sudah 31 anggota kelompok Risaldi yang diamankan, karena membantu aksi bomber pasutri Lukman dan Yogi Sahfitri Fortuna.

Peran mereka, mulai dari survei lokasi teror hingga merakit bom yang digunakan. Turut diamankan bahan peledak. Sebanyak 2 Kg sudah digunakan untuk merakit bom bunuh diri yang digunakan Lukman dan istrinya di depan Gereja Katedral.

Pada penggerebekan Rabu, 14 April kemarin, ada barang bukti senapan dan ponsel berisi percakapan WhatsApp terkait rencana lokasi teror.

"Kemarin hasil penangkapan terhadap beberapa orang terakhir kemarin, termasuk di Gowa juga, itu Densus mengamankan barang bukti 7 buah handphone kemudian juga ada senjata rakitan (senapan angin)," ujar Zulpan.

Menurut Zulpan, sejumlah handphone yang disita di dalamnya terdapat grup WhatsApp para terduga teroris. Grup ini disebut menyimpan riwayat percakapan mengenai jaringan para pelaku.

"Dan juga dari handphone tersebut ditemukan ada grup (WhatsApp) dari kelompok mereka. Di situ bisa terlihat persepakatan dan komunitas yang mereka bangun selama ini," pungkasnya.

#Bom bunuh diri #Teroris

Berita Populer