Hikmah
Hikmah

Rabu, 14 Desember 2022 16:40

Selain di Polsek Astana Anyar, Ini 5 Bom Bunuh Diri di Kantor Polisi 10 Tahun Terakhir

Selain di Polsek Astana Anyar, Ini 5 Bom Bunuh Diri di Kantor Polisi 10 Tahun Terakhir

Hariashari Rahim, selaku pengamat sosiolog dari Universitas Hasanuddin, kepada bukamatanews.id menjelaskan , merujuk teori Emile Durkheim terkait bunuh diri. Setidaknya ada empat tipe tindakan bunuh diri

BUKAMATA - Bom bunuh diri terjadi di kantor polisi Astana Anyar. Peristiwa bom bunuh diri di kantor polisi bukan terjadi kali ini saja. Dalam 10 tahun terakhir, tercatat setidaknya ada lima aksi bom bunuh diri yang terjadi di sekitar kantor kepolisian. 

1. Bom Cirebon (17/7/2011) 

Kasus ini terjadi di masjid yang berada di markas Kepolisian Resor Cirebon Kota (Ciko). Bom bunuh diri ini hanya menewaskan pelaku, sedangkan 25 orang mengalami luka. Pelaku meledakkan dirinya sekitar pukul 12.15 WIB saat ibadah sholat jumat akan dimulai. 

2. Bom Solo (5/5/2016) 

Kasus ini terjadi tepat di depan ruang SPKT mapolresta Surakarta. Bom bunuh diri ini hanya menewaskan pelaku, sedangkan tak ada korban luka-luka atas insiden bom bunuh diri ini. Pelaku meledakkan diri sekitar pukul 07.35 WIB saat apel pagi tengah berlangsung di Mapolresta Solo. Sempat dicegat oleh beberapa anggota provost, salahsatunya ialah Bambang Adi Cahyanto. Akibat ledakkan tersebut Bambang mendera luka-luka. 

3. Bom Surabaya. (13/5/2018) 

Kasus ini terjadi di polrestabes Surabaya. Bom bunuh diri ini menewaskan dua orang, dan 8 orang luka-luka. Pelaku meledakkan diri sekitar pukul 08.50 WIB di depan Polrestabes Surabaya. Berdasarkan rekaman CCTV, ledakan tersebut terjadi di pintu gerbang. 

4. Bom Medan. (13/11/2019

Kasus ini terjadi di halaman markas kepolisian Resor Kota Besar Medan. Bom bunuh diri ini hanya menewaskan pelaku, dan 6 orang lainnya mengalami luka-luka. Pelaku meledakkan diri sekitar pukul 08.45 WIB

5. Bom Bandung (7/12/2022) 

Kasus ini terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung. Bom bunuh diri ini menewaskan dua orang, dan 9 orang lainnya mengalami luka-luka. Pelaku meledakkan diri sekitar pukul 08.25 WIB, ledakan bom susulan terjadi sekitar pukul 10.45 WIB. 

Bom bunuh diri di kantor polisi ini menuai polemik di kalangan masyarakat. Pasalnya aksi bom bunuh diri menyasar kantor kepolisian.

Hariashari Rahim, selaku pengamat sosiolog dari Universitas Hasanuddin, kepada bukamatanews.id menjelaskan , merujuk teori Emile Durkheim terkait bunuh diri. Setidaknya ada empat tipe tindakan bunuh diri di antaranya 

1. Egoistic sucide

Bunuh diri tipe ini dilakukan oleh seseorang dalam kasus dimana kepentingan dirinya lebih kuat ketimbang kepentingan kesatuan sosialnya. 

2. Altruism sucide

Bunuh diri tipe ini dilakukan oleh seseorang dalam kasus dimana kepentingan kesatuan sosialnya lebih kuat ketimbang kepentingan dirinya. Seseorang melakukan bunuh diri karena merasa menjadi beban bagi masyarakat, atau dengan kata lain bahwa bunuh diri menjadi hal yang diwajibkan oleh masyarakat. 

3. Anomie sucide

Bunuh diri tipe ini dilakukan oleh seseorang akibat keadaan anomi (tanpa aturan) sehingga membuat seseorang tersebut kehilangan arah. Ketidakteraturan kondisi ekonomi, politik dan lain sebagainya dapat menjadi pemicu tindakan bunuh diri tipe ini. 

4. Fatalistic sucide

Bunuh diri tipe ini, kebalikan dari tipe anomie sucide. Tipe ini, fatalistic sucide, diakibatkan oleh kondisi yang sangat tertekan dengan adanya aturan, norma, keyakinan dan nilai-nilai dalam menjalani interaksi sosial. Akibat tekanan tersebut, seseorang menjadi kehilangan kebebasan dalam hubungan sosial. 

Pada umumnya empat tipe ini yang menjadi pemicu terjadinya tindakan bunuh diri. 

Hariashari Rahim bertutur bahwa pelaku bom bunuh diri menyasar tempat publik.

"Dikarenakan tempat publik dianggap sebagai tempat yang paling dekat dan mudah diketahui oleh masyarakat,"katanya 

Tempat publik, seperti kantor polisi, dijadikan sasaran tempat melakukan aksi bunuh diri agar pesan yang hendak disampaikan oleh pelaku dapat tersebar dengan mudah dan cepat di tengah masyarakat. 

"Bahayanya jangan sampai dijadikan acuan oleh oknum atau kelompok lain." tutur Hariashari Rahim. 

Kejadian ini jangan sampai menjadi contoh bagi oknum atau kelompok lain. Terlebih karena maksud-maksud tertentu, sehingga aksi bunuh diri dilakukan di tempat-tempat yang sifatnya publik.

Penulis : Baso Pattola Ade
#Bom bunuh diri