MALILI, BUKAMATA - Sejak Senin, 8 Maret 2021, Muhammad Rifaldi (17), mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Komunitas Pecinta Alam (KPA) Sanggar Kreatif Anak Rimba di wilayah Kecamatan Burau, Lutim. Lalu, pada hari kelima, Sabtu, 13 Maret 2021, korban dilaporkan tiba-tiba terjatuh di lokasi.
Sebelum terjatuh, korban sempat mengeluh pegal-pegal dan mengaku sakit pada tulang ekor. Dia sempat dievakuasi ke puskesmas terdekat, karena kondisinya yang memburuk. Tapi korban meninggal tak lama setelah dilarikan di puskesmas.
Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko mengatakan, polisi hingga kini masih menyelidiki sebab kematian Rifaldi. Korban diduga mengalami sejumlah tindakan kekerasan hingga akhirnya tewas.
"Yang pasti ditampar, pukul perut, dada, direndam di sungai jam dua pagi, dan lain-lain," ujar AKBP Indratmoko, Sabtu, 20 Maret 2021.
Sampai saat ini, polisi sudah menetapkan 20 orang tersangka dari panitia diksar dalam kasus ini.
"Bertambah tiga lagi tersangkanya, total 20 orang tersangka sekarang," ujar Indratmoko.
Tiga tersangka baru itu merupakan senior korban. Perempuan. Inisialnya, MR, HF, dan MT. "(Para tersangka baru) cewek," sebut Indratmoko.
BERITA TERKAIT
-
Polisi kembali Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Diksar Mapala STAIN Bone
-
16 Senior Mapala STAIN Bone Ditetapkan Tersangka atas Tewasnya Peserta Diksar
-
Ini Dugaan Bentuk Kekerasan terhadap Mahasiswa Bone yang Meninggal Usai Diksar Mapala
-
Polisi Temukan Indikasi Kekerasan di Tubuh Mahasiswa Bone yang Meninggal Usai Diksar