
Peneliti Temukan Virus Corona Baru dari California, Kini Menyebar di 6 Negara
Para ilmuwan masih belum mengetahui apakah strai virus corona CAL.20C lebih menular, mematikan atau membuat vaksin menjadi kurang efektif.
BUKAMATA - Virus corona telah bermutasi dalam berbagai varian. Yang terbaru ditemukan di California, dan kini dilaporkan telah menyebar ke 19 negara bagian AS dan enam negara.
Strain, yang disebut CAL.20C, pertama kali ditemukan oleh para peneliti di Cedars Sinai Los Angeles di Los Angeles County pada Juli 2020.
Itu relatif tidak terdeteksi sebelum meledak pada musim gugur dan meningkat secara drastis di California antara November 2020 hingga Januari 2021. Peneliti menemukan bahwa varian ini bertanggung jawab atas hampir setengah dari semua kasus Covid-19 di California Selatan saat ini.
CAL.20C berbeda dari varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, yang dikenal sebagai B 1.1.7. Para ilmuwan masih belum mengetahui apakah jenis ini lebih menular, mematikan atau membuat vaksin menjadi kurang efektif.
"CAL.20C sedang bergerak, dan kami pikir orang California-lah yang menggerakkannya," kata Dr Jasmine Plummer, seorang ilmuwan di Cedars-Sinai Center for Bioinformatics and Functional Genomics, dalam rilis berita, dikutip Daily Mail.
Peneliti yang mempelajari virus jenis baru ini menemukan bahwa CAL20C telah meluas ke negara bagian AS seperti Alaska, Arizona, California, Connecticut, Georgia, Hawaii, Maryland, Michigan, New Mexico, Nevada, New York, Oregon, Rhode Island, South Carolina, Texas, Utah, Washington, Wisconsin dan Wyoming - serta Washington, DC.
Sampel global yang diambil dari database genom global GISAID juga telah mendeteksi strain di enam negara, yaitu Australia, Denmark, Israel, Selandia Baru, Singapura dan Inggris.
Saat ini tidak jelas apakah CAL.20C lebih mematikan daripada jenis virus corona lain, atau lebih kebal terhadap vaksin, tetapi penyelidikan untuk menemukan jawabannya sedang dilakukan.
"Varian baru tidak selalu memengaruhi perilaku virus di dalam tubuh," kata Dr Eric Vail, asisten profesor patologi dan direktur patologi molekuler di Cedars-Sinai.
"Tapi kami tertarik pada jenis CAL.20C karena tiga dari lima variannya melibatkan apa yang disebut lonjakan protein, yang memungkinkan virus SARS-CoV-2 menyerang dan menginfeksi sel normal."
News Feed
Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik, Danny Pomanto Resmikan Makassar Government Centre
11 Februari 2025 14:57
Raih Gelar Doktor, Andi Zulkifly Soroti Pentingnya Pengelolaan Investasi di Makassar
11 Februari 2025 14:49
Bupati Maros Pantau Langsung Dampak Banjir, 8 Kecamatan Terendam
11 Februari 2025 14:42
Debit Air Capai 2,5 M , Bendungan Leko Pancing Maros Masuki Status Awas
11 Februari 2025 12:38
Berita Populer
11 Februari 2025 11:38
11 Februari 2025 12:38
11 Februari 2025 08:25
11 Februari 2025 07:03
11 Februari 2025 11:26