Ririn : Minggu, 29 November 2020 17:16
Lokasi serangan terhadap Mohsen Fakhrizadeh

BUKAMATA - Detail tentang plot pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh muncul pada hari Sabtu, sehari setelah kematiannya.

Menurut jurnalis Iran, Mohamad Ahwaze, pejabat Iran menyalahkan Mossad Israel atas pembunuhan itu, dan ada enam puluh dua orang terlibat dalam skema tersebut. Dia memperoleh informasi itu dari pemerintahan Iran yang bocor.

Ahwaze mengatakan bahwa 12 anggota tim, yang dia gambarkan sangat terlatih dan dibantu oleh 'dinas keamanan dan intelijen di luar negeri', dikerahkan ke kota Absard, 50 mil timur Teheran. Wilayah itu dihuni 10.000 orang, dan Fakhrizadeh memiliki vila di sana.

50 orang lainnya, kata Ahwaze, membantu dengan dukungan logistik. Dia tidak merinci apakah mereka berada di Iran, atau di luar negeri.

Tim pembunuh telah mengawasi Fakhrizadeh, dan tahu bahwa dia akan mengemudi dari Teheran ke Absard pada hari Jumat.

Mereka merencanakan penyerangan di sebuah bundaran di Absard. Di sana target telah ditunggu sebuah mobil Hyundai Santa Fe yang memuat empat penumpang, bersama empat sepeda motor dan dua penembak jitu, serta sebuah pickup Nissan.

Setengah jam sebelum konvoi (tiga mobil antipeluru) Fakhrizadeh tiba, aliran listrik ke daerah itu diputus, kata Ahwaze.

Tim sudah berada di tempat saat mobil pertama melewati bundaran. Saat mobil ketiga lewat, Nissan meledak, merusak tiang listrik dan pemancar. Kekuatan ledakan dari bom tersebut melemparkan puing-puing hingga sejauh 300 meter.

Mobil kedua, yang ditumpangi Fakhrizadeh, kemudian ditembak oleh 12 pembunuh, termasuk dua penembak jitu.

Orang-orang bersenjata menembaki mobil, dan baku tembak yang intens terjadi, menurut Sepah Cybery, saluran media sosial yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam.

Pasukan pembunuh kemudian menghilang, karena tidak mengalami kekalahan.

Penduduk mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa mereka mendengar suara ledakan besar diikuti oleh tembakan senapan mesin yang intens ketika pengawal Fakhrizadeh melakukan perlawanan.

Setelah serangan, sebuah helikopter polisi mendarat di daerah itu untuk mengangkut Fakhrizadeh dan lainnya ke rumah sakit.

Ketika anggota petugas keamanan Fakhrizadeh tiba di rumah sakit, mereka terkejut karena tidak ada listrik, lantaran aliran listrik sudah diputus. Mereka kemudian diangkut ke Teheran.

Kematian Fakhrizadeh membuat ketegangan di Iran meningkat tajam, karena pemimpin tertinggi negara itu menuduh Israel mencoba memprovokasi perang dengan membunuh ilmuwan penting.

Ayatollah Ali Khamenei pada hari Sabtu menyebut Fakhrizadeh sebagai "ilmuwan nuklir dan pertahanan yang terkemuka di negara itu."

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Israel harus disalahkan atas pembunuhan tersebut.

"Rakyat kami lebih bijaksana daripada jatuh ke dalam perangkap rezim Zionis (Israel)," katanya. "Iran pasti akan menanggapi kemartiran ilmuwan kami pada waktu yang tepat."

Israel sejauh ini menolak berkomentar tentang kematian Mohsen Fakhrizadeh.

Serangan terhadapnya terjadi hanya beberapa hari sebelum peringatan 10 tahun pembunuhan ilmuwan nuklir Iran lainnya, Majid Shahriari.

TAG