Redaksi
Redaksi

Selasa, 04 Agustus 2020 10:24

Safaat saat dihadirkan di Mapolres Jombang.
Safaat saat dihadirkan di Mapolres Jombang.

"Setiap Bulan Saya Kirimi Rp35 Juta, Mana Semua Itu?" Safaat Lalu Gorok Leher Istri

Safaat kesal. Uang Rp35 juta per bulan yang dia kirimkan ke istrinya, tidak terkumpul. Padahal, hitung-hitungan Safaat sudah Rp2 miliar.

JOMBANG, BUKAMATA - Safaat kalap. Pria tinggi besar berusia 49 tahun itu, mengambil golok. Benda tajam itu lalu dipakai menghabisi nyawa istrinya, Sri Estuningati (49). Juga menganiaya anaknya, Noval (19). Itu pada Jumat malam, 31 Juli 2020. Motifnya pun diungkap pelaku Safaat didampingi Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Hariyono, saat press rilis kasus di Mapolres Jombang, kemarin.

Safaat sudah 9 tahun bekerja di Amerika Serikat. Itu sejak 2011. Setiap bulan, dia mengirimkan uang Rp35 juta kepada sang istri, di Jombang, Jawa Timur. Safaat menghitung-hitung, sudah sekitar Rp2 miliar.

Namun, sejak satu tahun terakhir, pria berkepala plontos itu merasa ada kejanggalan. Sang istri susah dihubungi. Ketika ditelepon, juga tak pernah mengangkat. Lalu pada Maret 2020, Safaat pulang ke rumahnya di Dusun Ngenden.

Bukan sambutan hangat yang diterima Safaat. Malah, rumah tangga mereka bergejolak. Cekcok terjadi setiap Safaat menanyakan hasil kerjanya selama 9 tahun. Penjelasan berbelit-belit, selalu kelar dari mulut sang istri. Hingga berujung cekcok.

Safaat mulai curiga. Istrinya berselingkuh dengan pria lain. Suatu waktu, Sri menunjukkan kebun dan sawah yang notebane hasil pembelian dari uang kerja suaminya di Amerika. Safaat menghitung, harganya cuma Rp500 juta. Tidak sebanding dengan uang yang dikirimnya setiap bulan selama bekerja di negeri Amerika Serikat.

Cekcok memuncak pada Jumat 31 Juli 2020 malam. Safaat kembali menyoal uang kirimannya. Cekcok tak terhindarkan. Safaat yang sudah gelap mata. Dia lalu mengambil golok, lalu menyabetkan ke kepala istrinya. Bukan cuma sekali. Benda tajam itu berkali-kali menghantam tubuh Sri. Lalu, terakhir sangat sadis. Safaat menggorok leher istrinya. Sri tewas di tempat.

Safaat tak berhenti di situ. Dia naik ke lantai dua. Ke kamar putranya, Noval. Lalu, golok yang masih berlumur darah ibu itu dihantamkan ke Noval. Beruntung nyawa Noval masih bisa selamat.

Safaat mengaku juga dendam dengan sang anak. Setiap dirinya cekcok dengan istri, Noval selalu membela ibunya. Bahkan tidak jarang, Noval menghajar ayah kandungnya itu. Pernah dihantam kursi.

“Saya sering dihajar oleh Noval. Kalau kami cekcok, dia selalu membela ibunya. Bahkan saya pernah dikepruk kursi oleh anak saya,” ujar Safaat.

Safaat memang menyesal. Namun nasi sudah menjadi bubur. Bui 15 tahun menanti Safaat. Pelaku dijerat pasal 240 subsider 338 KUHP. Menurut AKP Hariyono, itu bukan pembunuhan berencana. Melainkan spontan.

Noval yang sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno, saat ini dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang. Kondisinya mulai membaik.

#Pembunuhan #Suami Bunuh Istri #Pembunuhan berlatar asmara

Berita Populer