Masa Reses, RPG Jelaskan Ke Warga Tentang New Normal

MAKASSAR - Legislator Provinsi Sulawesi Selatan sudah memasuki reses masa sidang lll tahun 2019-2020 didaerah pemilihan masing-masing untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PDI Perjuangan Rudy P. Goni hari ini, Selasa (16/06/2020) di Kelurahan Parang Tambung Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

Yosef salah seorang warga Jl. Dg. Tata mempertanyakan apa itu new normal.

Baca Juga : 

• Jadi Irup Upacara 17 Agustus di PDIP Sulsel, Rudy P. Goni Tegaskan: Tanpa Persatuan, Indonesia Takkan Merdeka
• Pembangunan SMP di Rappokalling Menjadi Harapan Warga pada Perayaan HUT Makassar ke-416
• Gelar Reses, RPG Sampaikan Doa Untuk Wali Kota Danny dan Kemajuan Kota Makassar
• MI Gamers BSS Land Raih Gelar Juara 1 di GP Mobile Legend Turnamen 2023
• PDIP Sulsel Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2023

"Saya sering mendengar berita dan menonton tv ditengah virus corona selain PSBB adalagi nama New Normal, apa sebenarnya itu New Normal, ujarnya

Lain halnya warga mempertanyakan bagaimana sistem penerimaan siswa baru dan pembukaan mall-mall, seperti ditanyakan oleh Yenny T salah seorang warga komp. Taman Arthalia Parang Tambung.

Mendapat pertanyaan seperti itu RPG memberikan penjelasan tentang New Normal.

"Selama vaksin belum ditemukan maka diharapkan warga untuk selalu pakai masker, rajin cuci tangan dan selalu jaga jarak, itu New Normal yang sesungguhnya, ujar Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan.

Sementara sistem penerimaan siswa baru dan pembukaan mall-mall, RPG menyampaikan bahwa sesuai dengan penjelasan dari dinas terkait, bahwa sistem penerimaan siswa baru semua dilaksanakan dengan sistem online dan mengenai pembukaan mall-mall itu sudah sesuai dengan standar protap yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Kegiatan reses kali ini beda dengan reses-reses sebelumnya, semua peserta diwajibkan pakai masker, dan dicek suhu dan disiapkan tim medis serta diawasi langsung oleh tim gugus provinsi Sul-Sel.

Selain pengecekan suhu dan pakai masker peserta juga dibatasi, satu sesi pertemuan hanya diikuti 40 peserta.