Ulfa
Ulfa

Minggu, 31 Mei 2020 09:17

Suasana kerusahan di Amerika Serikat. FOTO/Reuters
Suasana kerusahan di Amerika Serikat. FOTO/Reuters

Buntut Kematian George Floyd, Kerusuhan Meluas Hampir Seluruh AS

George Floyd tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi Derek Chauvin pada Senin (25/5/2020).

BUKAMATA - Buntut kematian pria kulit hitam George Floyd memicu kerusahan meluas hampir ke seluruh Amerika Serikat (AS).

George Floyd tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi Derek Chauvin pada Senin (25/5/2020).

Leher George Floyd ditindih lutut polisi yang menyekapnya. Ia tiarap, diborgol, dan tidak membawa senjata.

Polisi mengatakan, George Floyd adalah tersangka pemalsuan di sebuah toko kelontong. Penjaga toko menelepon 911 setelah Floyd diduga menggunakan uang palsu untuk membeli rokok

Sebanyak empat polisi dipecat karena insiden itu. Salah satunya yakni Derek Chauvin, ditangkap pada Jumat (29/5/2020) dan dijerat pasal berlapis.

Memasuki hari ketiga, Jumat kemarin, unjuk rasa berlanjut di Washington DC, yang diwarnai aksi penangkapan terhadap sejumlah demonstran oleh aparat kepolisian.

Di Minneapolis, lokasi kematian George Floyd, melahirkan kemarahan warga yang diwarnai aksi pembakaran hingga penjarahan.

Di Atlanta, sekelompok orang membakar satu mobil milik polisi, dan bentrokan antara massa pendemo dan polisi pun terjadi. Penjarahan juga dilaporkan terjadi. Mereka juga melakukan vandalisme di kantor berita CNN.

Dilansir BBC, Unjuk rasa juga digelar di sejumlah kota lainnya, seperti Chicago, Illinois, Los Angeles, California dan Memphis.

Dalam perkembangan terakhir, unjuk rasa memprotes kematian Geroge Floyd berlanjut di Washington DC.

Aksi ini terjadi, saat seorang eks mantan perwira polisi Minneapolis ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan terkait kematian George Floyd.

Diketahui, George Floyd di lingkungannya dikenal sebagai pria besar ala "raksasa" yang baik hati dan penyayang.

Hal tersebut diakui tidak hanya oleh keluarganya sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya.

George Floyd yang posturnya menjulang setinggi 2 meter, sempat menjadi atlet basket dan sepak bola, serta mencoba jadi musisi hip hop. Namun dia memutuskan untuk angkat kaki dari Houston ketika sulit mencari pekerjaan.

Pria kulit hitam itu meninggalkan Houston untuk memulai kehidupan baru di Minneapolis. George Floyd lalu mendapat pekerjaan sebagai sopir truk.

Kemudian baru-baru ini dia bekerja sebagai petugas keamanan di restoran Conga Latin Bistro, sebelum bisnis itu sepi karena aturan Minnesota agar warga tetap di rumah.

George Floyd dikabarkan memiliki dua anak. Roxie Washington, ibu dari putrinya yang berusia 6 tahun di Houston.

 

#George Floyd #Amerika Serikat

Berita Populer