Wanita Cantik yang Tewas Tanpa Busana di Rumah Mewah, Ternyata Dibunuh Suami
Reno kalap. Dia menjadikan istrinya sansak hidup. Pukulan demi pukulan mendarat ke tubuh wanita cantik itu. ujungnya, Reno mengalungkan kabel dan "krakk!".
MUARAENIM, BUKAMATA - Minggu, 26 April 2020. Pukul 05.00 WIB waktu itu. Sofyan sudah selesai sahur dan bersiap-siap salat subuh, ketika pintu rumahnya diketuk.

Saat dia membuka, di luar ternyata ada Reno Wahyudi (33). Dia tampak gugup. "Ada apa bang," tanya Sofyan.
"Tolong, istri saya gantung diri. Tolong bawa ke rumah sakit bang," ujar Reno terbata-bata.
Segera Sofyan mengikuti Reno ke rumah sebelah, sebuah rumah mewah berlantai dua di kawasan BTN Air Paku, kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muaraenim, Sumsel. Itu rumah mertua Reno.
Mereka ke salah satu kamar di lantai bawah. Tampak tubuh Meriza Aditama (33) dalam keadaan bugil. Tubuh warga Jalan Saili, Desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muaraenim, Sumsel, itu sudah dingin. Artinya sudah lama meninggal.
"Sudah meninggal bang," ujar Sofyan.
"Kita bawa ke RS BAM dong bang," ucapnya.
Dalam sekejap, rumah besar itu mendadak ramai oleh warga. Rumah itu sebelumnya kosong. Entah kenapa keduanya ada di situ.
Polisi tiba di lokasi. Mereka membawa mayat Meriza untuk diautopsi. Suami korban, Reno juga diamankan untuk diambil keterangannya. Tempat itu dipasangi garis polisi.
Di jasad ibu dari tiga orang anak tersebut, terdapat luka-luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Polisi akhirnya mengungkap sang pembunuh wanita cantik itu. Dia tak lain suami korban sendiri, Reno.
Setelah melakukan interogasi sekitar empat jam, akhirnya Reno mengakui telah membunuh istrinya sendiri.
"Awalnya pelaku (Reno,red) tidak mengaku membunuh, namun setelah diinterogasi akhirnya mengakui," ujar Kapolres Muaraenim AKBP Donni Eka Syaputra melalui Kasatreskrim AKP Dwi.
Menurut polisi, pembunuhan terhadap istrinya sendiri bermotif cemburu.
Awalnya antara korban dan tersangka yang merupakan suami korban sudah sering ribut mulut, bahkan berakhir pemukulan dan puncaknya sampai pisah ranjang.
Namun karena kasihan dengan nasib anak-anaknya akhirnya rujuk kembali.
Dan sebelum terjadinya pembunuhan tersebut, antara korban dan tersangka sempat ribut mulut dari kota Muaraenim dan pindah ke Kota Tanjungenim tempat lokasi kejadian.
"Kami belum mendalami mengapa terjadi dirumah orangtuanya, sebab rumah mereka berbeda. Sedangkan rumah orangtuanya kosong," kata Kapolsek Lawang Kidul, AKP Azizir.
Masih dikatakan Azizir, dari pengakuan tersangka, pemukulan tersebut terjadi berkali-kali di dalam rumah orangtuanya.
Dan puncaknya tersangka emosi dengan menjerat leher korban menggunakan kabel antena.
Setelah mati, korbanpun beralibi korban meninggal karena gantung diri.
Kalau untuk luka-luka, tidak ada apalagi luka bacok, hanya luka memar akibat benturan benda tumpul dan bekas jeratan di leher korban.
Untuk penyebab meninggalnya, diduga akibat dijerat bukan karena dipukul.
Dan sekarang tersangka sudah diamankan di Mapolres Muaraenim guna pemeriksaan lebih lanjut.
Bibi korban, Diah mengatakan, sebelumnya keponakannya sempat curhat, dipukul oleh suaminya.
"Keponakan saya memang sering dia pukul. Bahkan pernah dia dipukul dan ditendang di depan saya," ungkapnya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
