AGH Sanusi Baco Beri Pesan Menyejukkan di Tengah Pandemi Corona
AGH Sanusi Baco memperbanyak doa saat cobaan wabah Virus Corona datang.
MAKASSAR - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Anre Gurutta (AGH) KH Sanusi Baco meminta masyarakat untuk bersabar menghadapi pandemi Virus Corona yang kini mewabah di Sulsel.

Salah satu perintah agama menurut AGH Sanusi Baco, adalah selalu mensyukuri nikmat Allah dan berdoa apabila musibah mendatangi, seperti cobaan wabah Virus Corona yang mendera saat ini.
“Setiap Khatib di seluruh dunia berdoa, salah satu doanya yakni Ya Allah, jauhkanlah kami dari harga yang tidak terjangkau, jauhkanlah kami dari bala dan saling memfitnah, dan jauhkan pula kami dari wabah penyakit," kata AGH Sanusi Baco.
"Agama meminta kita bersabar dan berusaha hingga wabah itu pergi dari kehidupan kita,” kata AGH Sanusi Baco," sambung Rais Syuriah PWNU Sulawesi Selatan itu, saat bertemu Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb di kediaman pribadinya di Makassar.
AGH Sanusi Baco mengisahkan, jika sejak dulu manusia kerap diberi cobaan dengan berbagai penyakit.
“Jenis penyakitnya berbeda-beda dari waktu ke waktu. Dulu ada namanya Cika (Istilah di kalangan bugis yang pemaknaannya sakit perut yang melilit). Waktu itu, dalam satu hari di kampung bisa tiga hingga empat orang meninggal oleh penyakit ini,” bebernya.
Tokoh panutan yang kini berusia 83 tahun ini mengaku bisa menyelami situasi kebatinan masyarakat yang sebagian besar terkejut karena kejadian ini.
“Kecenderungan manusia selalu menjadikan musuh terhadap sesuatu yang belum diketahuinya. Orang bertanya, kenapa disuruh untuk tidak shalat jumat, biasanya diminta luruskan shaf, tapi sekarang disuruh buat jarak, jadi semua serba baru. Jadi begini, Alquran yang merupakan kitab suci berisi lebih enam ribu ayat, tapi isinya sebenarnya hanya dua, yakni perintah dan larangan," ungkap AGH Sanusi Baco.
"Tujuannya untuk memelihara lima prinsip hidup. Yang pertama setiap orang berkewajiban memelihara agamanya, yang kedua wajib memelihara keturunannya, yang ketiga wajib memelihara akalnya, selanjutnya wajib memelihara hartanya, dan yang kelima wajib memelihara jiwanya dalam artian setiap orang berkewajiban memelihara nyawanya,” tambahnya.
Menurut Ketua Yayasan Masjid Raya Makassar ini, Islam melarang pembunuhan dan bunuh diri, karena itu melanggar prinsip kehidupan.
“Jika pemerintah akhir-akhirnya ini sering menyampaikan perintah dan imbauan kepada seluruh masyarakatnya, itu salah satu tujuannya untuk memelihara nyawa, memelihara jiwa rakyatnya. Dengan mentaati apa yang disampaikan pemerintah, berarti kita menjauhkan diri dan menyelematkan diri dari pengaruh negatif virus corona. Salah satu imbauan pemerintah yakni melarang diadakan Salat Jumat dan diganti dengan Salat Zuhur empat rakaat dirumah masing-masing. Dilarang meninggalkan rumah kalau tidak perlu, dilarang untuk berkumpul dengan jarak yang terlalu dekat. Semua imbauan pemerintah dan imbauan ulama tujuannya untuk memelihara jiwa dan memelihara agama,” lanjutnya.
Yang perlu dipahami masyarakat menurut AGH Sanusi Baco, virus ini selalu mencari mangsanya kepada orang yang berkumpul.
"Salat Jumat adalah tempat berkumpul ribuan manusia, apalagi Masjid Raya (Makassar) bisa menampung lima ribu jemaah dalam satu hari, maka virus Corona akan selalu menunggu mangsanya di masjid raya dan juga seluruh masjid di dunia ini. Termasuk juga ajakan untuk tinggal di rumah, itu adalah salah satu prinsip dalam menjaga nyawa dan kehidupan berbangsa dan bernegara kita," pungkasnya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
