Redaksi
Redaksi

Kamis, 26 Maret 2020 08:50

Nonok saat diringkus polisi.
Nonok saat diringkus polisi.

Ini Pengakuan Pelaku yang Bunuh Ibu Muda karena Menolak Selingkuh

Berkali-kali ajakan selingkuhnya ditolak, dini hari itu Nonok nekat masuk hendak memperkosa korban. Perlawanan korban membuat Nonok kalap dan membunuh.

GROBOGAN, BUKAMATA - Sriyono alias Nonok, akhirnya berhasil dibekuk. Mengenakan kaus tanpa lengan warna hitam, dan jins selutut, pria 29 tahun itu pasrah digiring petugas. Tangannya diikat pakai tali rafia hijau.

Nonok kabur usai membunuh Siti Asfarati (36). Saat korban tengah tertidur dengan dua anaknya di kamar rumahnya, di Dusun Tanjungsari, Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer, Grobogan.

Kapolres Grobogan, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho membeber pengakuan pelaku.

Saat itu, Selasa, 24 Maret 2020. Jarum jam menunjukkan pukul 02.00 WIB. Nonok yang sudah lama menaruh hati kepada Siti, lalu masuk ke dalam rumah korban. Dia sudah sering merayu ibu muda itu agar berselingkuh dengannya. Namun, berkali-kali pula Siti menolak.

Mengetahui suami Siti ke Surabaya, Nonok ke rumah Siti yang hanya berjarak 10 meter dari rumahnya. Dia masuk lewat dapur. Rata-rata, pintu rumah di Asemrudung memang jarang dikunci.

Di dapur, Nonok mengambil pisau. Lalu bergegas masuk ke kamar Siti, yang saat itu terlelap bersama dua anaknya.

Dia lalu mengancam Siti dengan pisau. Dia memaksa Siti membuka pakaiannya. Nonok bermaksud hendak memperkosa. Namun Siti berontak, mempertahankan kehormatannya.

Dia berteriak. Saat itulah, Nonok menghujamkan pisau sekitar 10 kali ke tubuh Siti. Lalu melarikan diri.

AKBP Ronny bilang, pelaku ditangkap saat berada di Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon. Petugas Polsek Panunggalan dan dibantu warga berhasil membekuknya.

‘’Pelaku sebelumnya sempat melarikan diri ke arah kawasan hutan dan menyusuri sungai. Kemudian, keberadaan pelaku berhasil ditemukan petugas dan langsung dilakukan penangkapan di wilayah Desa Panunggalan. Pasal yang dikenakan, yakni 338 KUHP junto 351 KUHP ayat 3,” kata AKBP Ronny.

Sesaat sebelum kejadian, Siti Binti Mardi (80) ibu korban, mendengar teriakan putrinya, lalu ke kamar korban. Dia sempat melihat Nonok berlari keluar lewat pintu samping.

"Maling...maling," teriaknya.

Warga setempat kemudian berdatangan ke rumah korban.

Saat diperiksa, korban sudah tergeletak di lantai kamar tidurnya dengan kondisi bersimbah darah. Selanjutnya, warga langsung bergegas melarikan korban menuju rumah sakit guna mendapat pertolongan.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban meninggal. Kemudian, warga akhirnya membawanya kembali ke rumah dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa serta pihak kepolisian.

Dari pemeriksaan, korban diduga meninggal lantaran kehabisan darah. Terdapat 10 tusukan di bagian leher dan tubuh korban.

#Pembunuhan #Pemerkosaan