Redaksi
Redaksi

Rabu, 25 Maret 2020 07:03

ilustrasi
ilustrasi

Tolak Selingkuh, Ibu Dua Anak Ini Dibunuh Tetangga

Siti Asfarati rela mati demi menjaga kesetiaan dan mempertahankan kehormatannya. Siti dibunuh tetangganya setelah dia menolak ajakan selingkuh pelaku.

GROBOGAN, BUKAMATA - Selasa, 24 Maret 2020 dinihari. Teriakan tertahan Siti Asfarati (32), membangunkan kedua orang tuanya, di Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

Ibu Siti segera menuju ke kamar Siti. "Masyaallah, kenapa kamu nduk?" ujar ibu Siti melihat ada darah di kaki putrinya.

Awalnya ibu mengira Siti mengalami pendarahan. Namun saat mengusap tubuhnya, ternyata ada lubang bekas tusukan senjata tajam. Lubang itu masih mengeluarkan darah.

Sang ibu histeris dini hari itu. Membangunkan tetangga yang masih lelap. Mereka mendatangi sumber suara. Mereka melihat Siti sudah meninggal. Warga segera membawa mayat ibu dua anak itu ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Dokter Soedjati Purwodadi.

Mayat Siti dibersihkan. Ada 11 luka tikaman di tubuhnya. Ada di leher, dada, perut dan tangan.

Polisi dari Polres Grobogan, sudah mengidentifikasi pelaku. Dia adalah tetangga dekat korban. Dia kabur ke hutan usai melakukan aksinya. Motif pembunuhan masih didalami. Dugaan sementara korban menolak selingkuh dengan pelaku.

Tetangga korban, Sururi bilang, pelaku adalah resedivis kasus percobaan pembunuhan. Dia selama ini tinggal di Jakarta. Pelaku menaruh hati kepada korban. Dia kerap merayu korban agar berselingkuh dengannya. Namun korban selalu menolak. Alasannya dia sudah bersuami.

Penolakan itu yang diduga membuat pelaku sakit hati. Dini hari itu, pelaku masuk ke kamar korban. Dia bisa menyusup dengan leluasa, karena kebiasaan warga Asemrudung, tetap menutup pintu tapi tidak menguncinya.

“Pelaku mungkin dendam karena cintanya ditolak. Pelaku kemungkinan masuk kamar korban pas lagi tidur. Sebab, kebiasaan warga di sini (Asemrudung) tiap malam selalu menutup pintu tanpa dikunci, sehingga pelaku dengan mudah masuk ke dalam kamar korban,” ungkapnya.

Kepala Desa Asemrudung, Wita seperti dikutip dari iNews mengatakan, pelaku sehari-hari di Jakarta. Dia baru sehari semalam pulang ke rumahnya di Asemrudung. Tiba-tiba berulah.

Usai divisum, jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka. Kedua orang tua Siti jatuh pingsan dan harus dibantu warga untuk menyadarkan.

Sukardi, suami Siti yang baru tiba dari Surabaya, juga nyaris pingsan saat keluar dari dalam mobil.

#Pembunuhan #Selingkuh