Arahan Tegas Bupati Sidrap di Pelatihan Pengurus Koperasi Merah Putih, Hasilnya Harus Bagus!

SIDRAP, BUKAMATANEWS - Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dan menegaskan pentingnya penguatan manajemen koperasi agar berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, Senin, 24 November 2025.

Kegiatan berlangsung di Lobby Kantor Bupati, dihadiri Plt Kepala UPT Pusat Layanan Usaha Terpadu Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Widya, unsur Forkopimda, para kepala OPD, camat, serta undangan lainnya.

Bupati menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan yang dinilai sebagai langkah strategis meningkatkan kapasitas pengurus KDKMP. Ia menegaskan pelatihan tidak boleh berhenti sebagai kegiatan seremonial.

"Pelatihan Koperasi Merah Putih ini bukan sekadar kegiatan formalitas. Ini upaya nyata menyiapkan pengurus koperasi yang profesional, transparan, berdaya saing, serta hasilnya juga harus bagus," ucapnya.

Bupati juga mengingatkan pentingnya adaptasi koperasi terhadap perkembangan teknologi. Menurutnya, pengurus harus mampu memanfaatkan digitalisasi, meningkatkan kualitas layanan, dan menentukan lokasi gerai yang strategis agar koperasi semakin kompetitif.

"Pengurus KDKMP adalah representasi masyarakat, jaga amanah, jaga nama baik, dan tunjukkan kinerja yang dapat dibanggakan," pesannya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Nakertrans Sidrap, Adli Lukman menjelaskan pelatihan berlangsung selama tiga hari, 24–26 November 2025, dengan tujuan memperkuat pengetahuan, keterampilan, dan komitmen pengurus dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi.

"Pelatihan diikuti 212 pengurus KDKMP dari seluruh desa dan kelurahan di Sidrap, masing-masing diwakili dua peserta," tuturnya.

Perwakilan UPT PLUT Dinas Koperasi UKM Sulsel, Widya, mengutarakan pembentukan KDKMP merupakan program nasional sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan KDKMP.

Acara pembukaan ditutup dengan pemaparan materi dari narasumber yang berasal dari kalangan praktisi dan akademisi. (*)