Redaksi : Jumat, 07 November 2025 12:35

JAKARTA, BUKAMATANEWS – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berhasil memutus akses terhadap 2.458.934 situs dan konten judi online (judol) hanya dalam kurun dua pekan, tepatnya dari 20 Oktober hingga 2 November 2025. Langkah agresif ini menjadi bagian dari upaya nasional memberantas kejahatan siber lintas negara.

Menteri Komdigi Meutya Hafid menegaskan, “Total yang kami blokir mencapai 2,458 juta lebih, termasuk lebih dari 2,16 juta situs utama serta ribuan konten file-sharing di medsos. Meski tidak semuanya murni judi, kami tetap harus bertindak tegas agar tidak menjadi celah.”

Ribuan Konten Medsos Ikut Disikat

Selain situs, Komdigi juga menyasar 123.000 lebih konten promosi judi yang tersebar di berbagai platform:

- Meta (Facebook & Instagram): >106.000 konten

- Google & YouTube: >41.000 konten

- X (Twitter): >18.600 konten

- Telegram: 1.942 konten

- TikTok: 1.138 konten

- LINE: 14 konten

- Appstore: 3 konten

Transaksi Turun Drastis, PPATK Catat Rp155 Triliun

Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan transaksi judi online tahun 2025 hanya Rp155 triliun, turun 57% dari Rp359 triliun pada 2024. Deposit pemain juga anjlok 45%, dari Rp51 triliun menjadi Rp24,9 triliun.

Komdigi telah melaporkan 23.604 rekening bank terafiliasi judi ke PPATK untuk segera dibekukan. “Rekening adalah urat nadi kejahatan ini,” ujar Meutya.

80% Pemain Berpenghasilan Rendah

Fakta mencengangkan: 80% pemain judi online bergaji ≤Rp5 juta/bulan. Berkat blokir masif, jumlah pemain berpenghasilan rendah merosot 67,92%, sementara total pemain turun 68,32% dibanding tahun sebelumnya.

Presiden Prabowo Soroti Kejahatan Transnasional

Dalam forum APEC, Presiden Prabowo Subianto menyebut judi online sebagai “kejahatan terorganisir lintas negara”. Meutya menambahkan, “Kami tak cukup berkoordinasi domestik saja. Mitra internasional harus ikut membantu Indonesia menekan angka ini hingga nol.”

Pemerintah berjanji terus memperluas pemblokiran, edukasi masyarakat, serta kerja sama global agar ruang digital Indonesia bersih dari judi online.

Andi Nurul Aimmah Danial