Peringatan Kemenkes: Di Balik Kelezatan Fast Food, Intai 9 Penyakit Serius! Remaja Paling Rentan
Makanan cepat saji berbahaya karena kandungan nutrisi yang timpang. Hampir semua penelitian menunjukkan bahwa fast food memiliki komposisi yang berlebihan pada zat tertentu dan kekurangan pada zat penting lainnya
MAKASSAR, BUKAMATANEWS – Gaya hidup serba cepat di era modern menjadikan fast food atau makanan cepat saji sebagai pilihan praktis. Namun, di balik kemudahan dan rasanya yang lezat, terdapat risiko kesehatan serius yang mengintai tubuh, terutama bagi kelompok usia remaja.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), makanan cepat saji paling diminati oleh remaja dalam kisaran usia 10 hingga 19 tahun. Kelompok usia ini memiliki kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat adanya percepatan pertumbuhan dan perkembangan fisiologis.
Mengapa Fast Food Berbahaya?
Makanan cepat saji berbahaya karena kandungan nutrisi yang timpang. Hampir semua penelitian menunjukkan bahwa fast food memiliki komposisi yang berlebihan pada zat tertentu dan kekurangan pada zat penting lainnya:
* Tinggi Lemak dan Kalori: Seringkali mengandung lemak jenuh dan lemak trans tinggi yang memicu masalah jantung dan obesitas.
* Tinggi Gula dan Garam: Memicu peningkatan tekanan darah, resistensi insulin, dan risiko diabetes.
* Rendah Nutrisi Penting: Minim serat, vitamin, mineral, dan antioksidan, yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh optimal.
* Mengandung Zat Aditif: Beberapa studi menemukan adanya zat kimia seperti ftalat yang dapat mengganggu kerja hormon dan berpotensi menyebabkan masalah kesuburan reproduksi.
9 Penyakit Serius Akibat Konsumsi Berlebihan
Mengonsumsi fast food secara berlebihan dan jangka panjang tidak menimbulkan dampak langsung, namun dapat menumpuk dan memicu penyakit kronis di kemudian hari.
Berikut adalah sembilan risiko kesehatan yang paling umum diakibatkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji:
1. Obesitas & Peningkatan Berat Badan: Kalori dan lemak tinggi sulit diurai tubuh.
2. Penyakit Jantung & Stroke: Dipicu oleh tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) dari lemak jenuh dan tekanan darah tinggi akibat garam berlebih.
3. Diabetes Tipe 2: Karbohidrat dan gula tinggi memicu peningkatan gula darah dan resistensi insulin.
4. Gangguan Pencernaan: Minimnya serat menyebabkan kembung, begah, dan konstipasi (sembelit).
5. Kerusakan Gigi: Kandungan karbohidrat dan gula memicu asam yang merusak enamel gigi.
6. Gangguan Pernapasan: Obesitas yang diakibatkan oleh fast food dapat menekan paru-paru, memicu asma, sesak napas, hingga sleep apnea.
7. Gangguan Kesuburan Reproduksi: Adanya zat kimia seperti ftalat yang mengganggu kerja hormon.8. Masalah pada Otak: Zat aditif dan kalori tinggi dikaitkan dengan penurunan memori, gangguan belajar pada remaja, hingga peningkatan risiko demensia pada lansia.
9. Potensi Kanker: Konsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan dapat memicu rusaknya sel-sel sehat.
Tips Sehat: Mengurangi Ketergantungan Fast Food
Meskipun fast food bersifat adiktif, Anda tidak perlu menghindarinya sepenuhnya, melainkan perlu membatasinya. Berikut adalah langkah praktis dari para ahli kesehatan untuk mengurangi risiko:
* Rencanakan Menu Sehat: Buat daftar menu mingguan yang kaya nutrisi, sayur, dan buah untuk mengurangi dorongan membeli makanan cepat saji saat lapar.
* Pilih Porsi Kecil: Jika terpaksa membeli, pilih porsi terkecil atau porsi anak-anak untuk mengurangi asupan kalori, gula, dan lemak.
* Cari Alternatif Sehat: Ganti kebiasaan dengan makanan rumahan, atau pilih menu fast food yang lebih sehat seperti salad, ayam panggang, roti gandum, atau sushi tanpa mayones berlebih.
Dengan membatasi konsumsi dan meningkatkan asupan gizi seimbang, kita dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat.
Cindy Aurora Pratiwi
News Feed
Berita Populer
06 November 2025 13:11
06 November 2025 12:53
06 November 2025 12:35
06 November 2025 13:03
Munafri Tutup Pelatihan 3.000 Pengurus Masjid, Tegaskan Keseragaman Standarisasi Pengelolaan Masjid
06 November 2025 08:32
