Redaksi
Redaksi

Minggu, 21 September 2025 13:44

Bupati Maros Usulkan 6 Komoditas Perkebunan Potensial, Siap Dukung Hilirisasi Nasional

Bupati Maros Usulkan 6 Komoditas Perkebunan Potensial, Siap Dukung Hilirisasi Nasional

Rakor dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta para kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

JAKARTA, BUAMATANEWS — Kabupaten Maros menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program hilirisasi perkebunan nasional. Hal ini ditandai dengan usulan enam komoditas unggulan yang disampaikan Bupati Maros, H. Chaidir Syam, saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Perkebunan di Auditorium F Kementerian Pertanian, Senin (21/9/2025).

Enam komoditas yang diusulkan Bupati Maros meliputi kakao, cengkeh, kelapa genjah, aren genjah, kopi robusta, dan jambu mete. Menurutnya, keenam komoditas ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

“Khusus kakao, ketersediaan lahannya mencapai 366 hektare, sementara cengkeh memiliki potensi sekitar 200 hektare. Ini peluang yang siap kita dorong masuk ke program hilirisasi,” jelas Chaidir Syam.

Rakor dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta para kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

Dalam arahannya, Mentan Amran menegaskan komitmen pemerintah pusat dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp9,95 triliun melalui alokasi belanja tambahan (ABT) periode 2025–2027. Dana tersebut akan difokuskan untuk meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan strategis seperti kelapa, tebu, kopi, kakao, hingga lada.

“Dari program hilirisasi ini, pemerintah memproyeksikan nilai tambah hingga Rp138,49 triliun. Ini bagian dari upaya membangkitkan kembali kejayaan Indonesia sebagai pusat rempah-rempah dunia,” ujar Amran.

Bupati Maros menegaskan pihaknya siap bersinergi dengan pemerintah pusat dalam mendukung agenda besar ini. Selain memberikan dukungan teknis dan penyediaan lahan, Pemkab Maros juga berkomitmen melibatkan masyarakat tani untuk memastikan keberlanjutan program.

“Kami di Maros akan mengawal implementasi di lapangan agar program hilirisasi ini tidak hanya berjalan di atas kertas, tapi benar-benar memberi manfaat bagi petani dan daerah,” tegas Chaidir Syam.

Rakor strategis ini diikuti 29 provinsi dan 259 kabupaten/kota. Kehadiran Maros dengan usulan komoditas unggulannya semakin menegaskan peran daerah sebagai motor penggerak sektor perkebunan dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

#Pemkab Maros #Bupati Chaidir Syam