Redaksi
Redaksi

Rabu, 10 September 2025 09:59

Sebuah serangan udara Israel mengguncang ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9/2025) malam, menewaskan sedikitnya enam orang termasuk keluarga dan staf senior Hamas.
Sebuah serangan udara Israel mengguncang ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9/2025) malam, menewaskan sedikitnya enam orang termasuk keluarga dan staf senior Hamas.

Israel Lancarkan Serangan Mematikan di Doha, Pimpinan Hamas Selamat Namun Enam Tewas, Qatar Kutuk sebagai "Terorisme Negara"

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menyatakan serangan ini sebagai bentuk "terorisme negara" dan menegaskan bahwa Qatar tidak akan tinggal diam.

BUKAMATANEWS – Sebuah serangan udara Israel mengguncang ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9/2025) malam, menewaskan sedikitnya enam orang termasuk keluarga dan staf senior Hamas. Meskipun target utama, pimpinan Hamas, dilaporkan selamat, serangan ini memicu kecaman internasional yang luas dan mengancam kelangsungan proses perdamaian di Gaza.

Menurut pernyataan resmi Hamas, serangan ini sengaja dilancarkan untuk menggagalkan pembicaraan pertukaran tahanan dan gencatan senjata yang sedang berlangsung. Kelompok tersebut mengecam serangan sebagai "kejahatan keji" dan "pelanggaran mencolok terhadap semua norma hukum internasional," serta menuduh Israel berusaha merusak setiap peluang perdamaian.

Korban tewas termasuk putra dan salah satu ajudan Khalil al-Hayya, seorang pemimpin senior Hamas. Pemerintah Qatar juga mengonfirmasi seorang petugas keamanannya gugur dalam insiden tersebut.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengecam keras serangan "kriminal dan sembrono" ini dalam percakapan telepon dengan Presiden AS Donald Trump, menegaskan bahwa aksi Israel merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan keamanan negaranya.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menyatakan serangan ini sebagai bentuk "terorisme negara" dan menegaskan bahwa Qatar tidak akan tinggal diam. "Kami akan mengerahkan seluruh instrumen, melampaui sekadar kecaman, termasuk membentuk tim hukum internasional untuk menuntut Israel bertanggung jawab," tegasnya. Ia juga menyerukan persatuan regional untuk mengekang "perilaku barbar" Israel.

#pimpinan hamas