Redaksi
Redaksi

Selasa, 22 Juli 2025 19:45

Israa Abu Haleeb merawat putrinya yang berusia lima bulan, Zainab, yang kekurangan gizi di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis [File: Hussam Al-Masri/Reuters]
Israa Abu Haleeb merawat putrinya yang berusia lima bulan, Zainab, yang kekurangan gizi di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis [File: Hussam Al-Masri/Reuters]

Pelapor Khusus PBB: Israel Menargetkan Perempuan Palestina di Gaza karena Kapasitas Reproduksi

seluruh rakyat Palestina — laki-laki, perempuan, anak laki-laki, dan anak perempuan — sedang menjadi korban dari proyek genosida yang dijalankan secara sadistis, belum pernah terjadi sebelumnya, dan terus-menerus.

BUKAMATANEWS — Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perempuan, Reem Alsalem, mengungkapkan bahwa perempuan dan anak perempuan Palestina di Gaza secara sengaja menjadi sasaran militer Israel karena kapasitas reproduksi mereka.

Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Alsalem menyatakan bahwa “seluruh rakyat Palestina — laki-laki, perempuan, anak laki-laki, dan anak perempuan — sedang menjadi korban dari proyek genosida yang dijalankan secara sadistis, belum pernah terjadi sebelumnya, dan terus-menerus. Namun dalam konteks itu, perempuan dan anak perempuan sengaja ditargetkan karena mereka adalah warga Palestina dan karena kapasitas mereka untuk melanjutkan kehidupan bangsa Palestina.”

“Israel menyadari bahwa perempuan dan anak perempuan Palestina membawa janji kelanjutan hidup bangsa Palestina. Oleh karena itu, mereka secara sengaja dibunuh dan dimusnahkan,” tambahnya.

Alsalem baru-baru ini menerbitkan laporan resmi mengenai temuan tersebut. Dalam laporan itu, ia menyatakan bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza merupakan upaya sistematis untuk menghancurkan keberlangsungan hidup rakyat Palestina dan eksistensi mereka sebagai sebuah bangsa.

“Kami melihat dampaknya melalui meningkatnya angka keguguran di kalangan perempuan Palestina, malnutrisi parah… Bahkan perempuan yang sedang hamil atau menyusui pun tidak bisa memberikan ASI,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Alsalem mengungkapkan bahwa Israel secara sengaja melarang masuknya susu formula bayi ke Gaza. Ia menyebut langkah ini sebagai taktik yang mengingatkannya pada strategi Nazi Jerman dalam Pengepungan Stalingrad pada Perang Dunia II.

Pernyataan ini menambah sorotan internasional terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, serta mendesak komunitas global untuk mengambil langkah konkret dalam menghentikan kekerasan terhadap warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak.

#Palestina #PBB