Redaksi
Redaksi

Kamis, 17 Juli 2025 17:08

Kisah Nyata Tokoh Asli Nikah Kembar Asal Makassar di Film Jodoh 3 Bujang

Kisah Nyata Tokoh Asli Nikah Kembar Asal Makassar di Film Jodoh 3 Bujang

kisah tentang nikah kembar yang dilakukan oleh tiga bersaudara bernama Fadly, Kifly, dan Ahmad. Berita-berita tentang pernikahan kembar mereka bahkan sempat viral dan masuk ke berbagai pemberitaan dan dijadikan film dokumenter.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS — Makassar selalu punya keunikan cerita yang menarik untuk diangkat ke sebuah film layar lebar. Terbaru, adalah kisah tentang nikah kembar yang dilakukan oleh tiga bersaudara bernama Fadly, Kifly, dan Ahmad. Berita-berita tentang pernikahan kembar mereka bahkan sempat viral dan masuk ke berbagai pemberitaan dan dijadikan film dokumenter.

Kisah nyata tersebut kemudian diangkat ke dalam film komedi romantis persembahan Starvision dan Rhaya Flicks, dan disutradarai oleh sutradara asal Makassar, Arfan Sabran, berjudul Jodoh 3 Bujang. Film ini mengikuti lika-liku Fadly (diperankan oleh Jourdy Pranata) yang harus mencari jodoh dalam waktu singkat untuk bisa mengikuti nikah kembar permintaan dari kedua orangtuanya.

Nama Fadly, Kifly, dan Ahmad pun merupakan nama yang sebenarnya di kehidupan nyata dan dijadikan nama karakter dalam filmnya. Dalam salah satu adegan di film ini, ibu Fadly mencoba mencarikan jodoh untuk anaknya setelah beberapa kali gagal menemukan calon pasangan yang tepat.

Hj. Hamira, sosok asli ibu dari ketiga anak tersebut, bercerita tentang salah satu adegan yang sangat akurat seperti yang terjadi pada masa pencarian jodoh untuk Fadly.

“Teringat lagi masa-masa saat buruk, saya setiap hari menangis. Dua anak saya sudah siap (menikah kembar), tapi yang satu belum. Jadi saya berpikir, ada anaknya teman saya. Saya jodohkan saja. Eh, ternyata Fadly-nya enggak setuju. Itu yang ada di film, persis jalan ceritanya. Jadi foto anak teman saya yang yang ditunjukkan ke saya itu, adalah foto 10 tahun yang lalu, dia (Fadly) bilang ‘ih Mamak, sembarangnya!’” Cerita Hj. Hamira mengenai kesamaan adegan di film Jodoh 3 Bujang dengan momen saat ia akan menjodohkan anaknya.

Film Jodoh 3 Bujang sampai saat ini telah ditonton oleh 525 ribu lebih penonton. Menjadikan cerita romansa di film ini dekat dengan banyak penonton, dan merasa terhibur dengan kisah lika-liku pencarian jodoh yang rumit. Terlebih lagi, dengan latar budaya Bugis-Makassar yang menggunakan uang panai, membuat pernikahan bukanlah hal yang sederhana.

“Kalau budaya kami itu, kalau memang orangnya suka, ya uang panai itu tidak minta yang terlalu berlebihan. Disesuaikan dengan kemampuan orangnya. Kecuali kalau memang orangnya tidak suka, misal ada sifatnya yang kurang disukai, maka dihantam dengan uang panai, ini sebenarnya sebagai cara untuk menolak secara halus,” lanjut Hj. Hamira.

Diproduseri oleh Chand Parwez Servia dan Futih Aljihadi, Film Jodoh 3 Bujang diproduksi oleh Starvision dan Rhaya Flicks, menceritakan tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong). Mereka diminta orangtuanya untuk nikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!

Tonton film drama romantis Jodoh 3 Bujang di bioskop sekarang! Sinopsis

Tiga bujang bersaudara, Fadly, Kifly, dan Ahmad diminta orang tuanya untuk nikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!

Pemain & Tim Produksi

Jourdy Pranata

Aisha Nurra Datau Maizura

Christoffer Nelwan Barbie Arzetta

Rey Bong

Elsa Japasal

Arswendy Bening Swara Cut Mini

Nugie

Iwan Coy

Zakaribo

Le Roy Osmany

Nunu Datau

Musdalifah Basri

Arla Ailani

Hery Chan

Syamsul

Zulkifli

Produksi Produser

Sutradara Ko Sutradara

Fadly Rifa

Nisa

Kifly Karin Ahmad Asha Mustapa Fatimah Pak Malik Ariping Pirre

Ayah Rifa Ibu Rifa

Bibi Surti Sepupu Asha Aldhy EO Adi EO Teman Fadly

Starvision

Chand Parwez Servia Riza

Mithu Nisar

Futih Aljihadi

Arfan Sabran

Muh Ishak Iskandar

Produser Eksekutif

Produser Lini Ide Cerita Penulis Skenario

Pengarah Artistik Penata Kamera Penyunting Gambar Penata Suara Perekam Suara Penata Musik

Penata Warna & VFX Penata Grafis

Penata Rias

Penata Busana Penata Peran

Komedi Konsultan Perancang Poster OST

Tentang Starvision

Reza Servia

Amrit Dido Servia

Raza Servia

Rini Atmodjo

Dari Kisah Nyata

Erwin Wu

Alwi Shihab

Arfan Sabran

Patih Armada Surjadi

Padri Nadeak, I.C.S

Cesa David Luckmansyah Aditya Trisnawan

Oky S Nugroho

Hariopati Rinanto

Super 8MM Studio

Mataque Studio

Gunawan Saragih

Matheus

Aldie Harra

Arief Havidz

Erik Arfin

Adi Surya

Alvin Hariz

Seberapa Pantas - Sheila On 7 Celengan Rindu - Fiersa Besari Bersamamu - Jaz

Starvision adalah salah satu rumah produksi Indonesia yang sukses dengan berbagai judul film populer dan telah menerima penghargaan bergengsi. Film-film seperti Virgin (2005), Heart (2006) dan Get Married (2007) adalah judul yang meraih box office tertinggi di bioskop Indonesia di tahun penayangannya.

Selain itu, karya Starvision kerap menjadi trendsetter dengan berbagai genre yang meraih kesuksesan, seperti The Tarix Jabrix (2008), Perempuan Berkalung Sorban dan Get Married 2 (2009), Laskar Pemimpi dan Kabayan Jadi Milyuner (2010), Purple Love dan Hafalan Shalat Delisa (2011), Perahu Kertas (2012), Cinta Brontosaurus (2013), Marmut Merah Jambu (2014), Ngenest (2015), Koala Kumal dan Cek Toko Sebelah (2016), Critical Eleven, Sweet 20 dan Susah Sinyal (2017), Yowis Ben dan Milly & Mamet (2018), Yowis Ben 2, Ghost Writer, Dua Garis Biru dan Imperfect (2019), Yowis Ben 3 dan Yowis Ben Finale (2021), Keramat 2 dan Cek Toko Sebelah 2 (2022), Hati Suhita dan 172 Days (2023), Sinden Gaib, Dua Hati Biru, The Architecture of Love (TAOL), Sekawan Limo, Rumah Dinas Bapak, Modal Nekad (2024), juga Petaka Gunung Gede dan Komang (2025).

#Jodoh 3 bujang

Berita Populer