
Puslitbang Hilirisasi Nikel Unhas Diyakini Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hingga 8 Persen
Unhas dipilih menjadi Puslitbang karena nikel terbanyak itu ada di Sulawesi dan Unhas punya SDM yang tak sedikit.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Universitas Hasanuddin (Unhas) siap menjadi pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Hilirisasi Nikel di Indonesia. Kehadiran pusat riset ini diyakini mampu melahirkan inovasi-inovasi baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen.

Hal itu diungkap oleh Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa dalam Simposium Nasional Hilirisasi Nikel, di Hotel Unhas, Rabu, 26 Februari 2025.
Prof Jamaluddin Jompa mengaku, pihaknya tak mau Unhas hanya melakukan penelitian tanpa dikembangkan.
"Unhas pusat penelitian dan pengembangan hilirisasi. Jadi jangan hanya dikaji, tapi dikembangkan. Saya sangat mensupport ini dan kalau boleh dalam waktu dekat ketika mitra-mitra strategis sudah ada, mungkin industri kalau boleh Puslitbang yang sudah langsung bermitra dengan industri," kata Prof Jamaluddin.
Ia menegaskan, pihaknya ingin Indonesia ini mampu mengelola nikel secara mandiri dengan tidak dijual kembali mentahnya saja. Prof Jamaluddin bertekad Indonesia mampu mengelola nikel tersebut.
"Kita itu gemas, kita yang menghasilkan nikelnya dulu malah dijual tanahnya kan, kemudian kita kirim ke sana, lalu setelah jadi kita impor lagi. Kan gimana sih, bangsa ini kan butuh SDM yang kuat, kita butuh teknologi yang maju, sehingga hilirisasi ini sebenarnya bukan sekadar keinginan, tapi juga memerlukan komitmen yang besar. Jadi kita mau balik itu, kita mau mengekspor. Kita yang punya kok, ini kita punya bahan bakunya. Apalagi hilirisasi ini sudah menjadi Asta Cita bapak Presiden Prabowo Subianto," jelasnya.
Prof Jamaluddin mengaku butuh dorongan dan dukungan dari IKA Unhas dan industri utamanya yang ada di Sulsel.
"Apalagi PT Vale sudah ada di Sulsel, kalau boleh namanya digunakan, misalnya Unhas Vale Nikel Industri, dan apapun namanya. Kita membutuhkan industri di dalam percepatan hilirisasi ini dalam konteks Litbang. Jadi ini disponsori oleh IKA Unhas dengan sudah berkomitmen dengan sudah tandatangan tadi untuk sama-sama mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan hilirisasi nikel. Ini memang tidak mudah, tapi kalau kita bergabung semua, dengan adanya dukungan industri, saya kira perguruan tinggi akan mudah berkembang, karena kita punya SDM yang banyak," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Unhas, Dr. Eng. Hendra Pachri, S.T,. M.Eng mengatakan, Unhas dipilih menjadi Puslitbang karena nikel terbanyak itu ada di Sulawesi dan Unhas punya SDM yang tak sedikit.
"Di Wilayah Sulawesi ini ada tiga zona lokasi nikel, di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan khususnya di Sulsel dan bagian Timur di daerah Halmahera. Lebih fokus lagi, Unhas ini paling besar dan punya sumber daya untuk hilirisasi ini," terangnya. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47